Sukses

Taliban Akan Kunjungi Rusia, Ada Apa?

Rombongan Taliban akan mengunjungi Rusia pada Oktober 2021 ini.

Liputan6.com, Moskow - Pemerintah Rusia mengumumkan bahwa delegasi Taliban akan datang ke Moskow pada 20 Oktober 2021. Ini akan menjadi salah satu kunjungan internasional pertama Taliban setelah berkuasa. 

Media pemerintah Rusia menyebut ada kekhawatiran terkait kapabilitas Taliban melawan teroris ISIS di Afghanistan. 

"Kami berharap otoritas-otoritas baru di Kabul akan memberikan pernyataan bahwa mereka bisa mengatasi IS secara mandiri tanpa bantuan pihak luar," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dilaporkan TASS, Jumat (15/10/2021).

Rusia juga mengaku telah memantau pertemuan delegasi Taliban dengan Amerika Serikat. 

Sebagai informasi, Taliban berjanji akan melawan kelompok-kelompok teroris yang menganggu stabilitas Afghanistan, termasuk ISIS.  

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Taliban Juga Taliban Temui Delegasi AS dan Uni Eropa

 Taliban mengadakan pembicaraan tatap muka pertama mereka dengan delegasi gabungan AS-UE pada Selasa (12/10) di Qatar ketika Brussels menjanjikan bantuan 1 miliar euro (US$1,2 miliar) untuk Afghanistan.

Pada pertemuan Doha dan konferensi ekonomi utama dunia, G20, pesan untuk Taliban adalah sama: dunia berkomitmen untuk bantuan kemanusiaan bagi rakyat Afghanistan yang menderita, dan negara itu tidak boleh menjadi basis militan. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (13/10).

Uni Eropa membuka KTT G20 virtual dengan menjanjikan paket bantuan satu miliar euro, termasuk uang untuk kebutuhan kemanusiaan yang mendesak dan tetangga Afghanistan yang menerima warga Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban.

Taliban garis keras mencari pengakuan, serta bantuan untuk menghindari bencana kemanusiaan, setelah mereka kembali berkuasa pada Agustus setelah penarikan pasukan AS.

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, bantuan itu dimaksudkan "untuk mencegah keruntuhan besar kemanusiaan dan sosial-ekonomi".

Dia menekankan dana itu adalah "dukungan langsung" untuk Afghanistan dan akan disalurkan ke organisasi internasional, bukan ke pemerintah sementara Taliban, yang tidak diakui oleh Brussels.

"Kami sudah jelas tentang kondisi kami untuk setiap keterlibatan dengan pihak berwenang Afghanistan, termasuk dalam menghormati hak asasi manusia," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.