Sukses

Metode Cek Fakta

Saat ini kita berada di Era ‘Ledakan Informasi’. Seiring perkembangan teknologi, informasi dari berbagai sumber membanjiri internet dan media sosial, hingga menyeruak masuk ke ruang-ruang privat melalui aplikasi perpesanan. Dan, tak semua informasi tersebut adalah benar.

Belajar dari pengalaman Pemilu Presiden 2014, Pilkada DKI Jakarta 2017, dan Pilpres 2019 yang sarat dengan kampanye negatif dan disinformasi yang berpotensi memecah-belah persatuan di masyarakat, Liputan6.com secara intensif berupaya melawan kabar dusta yang tersebar.

Salah satu caranya, dengan mengombinasikan hasil reportase jurnalis di lapangan dengan data yang dihimpun Tim Monitoring dan Riset. Misalnya dengan menambahkan infografis ke dalam artikel, atau dengan kata lain, menguji klaim dengan data yang valid.

Mulai tahun 2018, Liputan6.com memiliki Kanal Cek Fakta yang menyajikan artikel verifikasi atas klaim-klaim tertentu secara lebih sistematis dan terstruktur.

Kanal Cek Fakta Liputan6.com tidak hanya berupaya mengklarifikasi klaim-klaim yang beredar di tengah masyarakat maupun yang viral di media sosial, tapi juga memberikan literasi pada para pembaca terkait bagaimana cara mengecek kebenaran sebuah berita atau unggahan secara mandiri.

Liputan6.com menyadari bahwa perang melawan hoaks tidak bisa dilakukan sendiri oleh para jurnalis. Kami meyakini, dengan memberikan literasi pada masyarakat luas, melalui artikel maupun pelatihan secara langsung, perang melawan kabar dusta bisa dilakukan secara masif dan lebih efektif. Itu mengapa kami bekerja sama dengan media, civil society, dan lembaga lain yang punya komitmen sama untuk melawan kabar dusta

Pada awal 2020, Liputan6.com membuat program Pegiat Cek Fakta Liputan6.com atau WhatsApp Hoaxbuster yang bertujuan melibatkan masyarakat luas dalam proses cek fakta yang dilakukan redaksi. Kolaborasi antara Liputan6.com dan para aktivis ini sangat bermanfaat, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang diikuti oleh infodemi alias gempuran kabar dusta yang beredar liar. Pelatihan cek fakta dan digital literasi, yang biasanya dilakukan tatap muka, digantikan dengan virtual class atau pelatihan secara daring.

Pada prinsipnya Cek Fakta dilakukan dengan metodologi berikut ini:

  1. Pemilihan klaim yang akan diverifikasi
  2. Cek Fakta Liputan6.com memverifikasi klaim-klaim yang viral di media sosial dan aplikasi perpesanan, juga dari masukan dari para pembaca melalui email: cekfakta.liputan6@kly.id, WhatsApp chatbot, serta dari aktivis Pegiat Cek Fakta Liputan6.com. Prioritas verifikasi diberikan pada klaim-klaim yang terkait kepentingan publik, berpotensi memecah belah persatuan dan sifatnya mendesak, misalnya di tengah bencana atau kecelakaan besar yang sedang terjadi. Di tengah pandemi Covid-19, klaim-klaim yang berpotensi membahayakan nyawa atau kesehatan orang banyak diprioritaskan. Liputan6.com menjaga prinsip netralitas, termasuk dalam kegiatan cek fakta. Sesuai dengan tagline kami 'Setia pada Fakta', semua kesimpulan diambil berdasarkan fakta dan bukti.

  3. Riset
  4. Riset dilakukan dengan berbagai metodologi berikut ini:

    • Memeriksa sumber atau asal-usul klaim.

    • Jika sumber berita berasal dari media sosial, tim akan mengecek akun tersebut (apakah terverifikasi, bagaimana konsistensinya).

    • Melakukan pengecekan klaim tersebut dengan membandingkannya dengan pemberitaan media arus utama (mainstream media), situs-situs resmi lembaga terkait, atau akun-akun media sosial resmi lembaga atau tokoh terkait.

    • Melakukan konfirmasi secara langsung kepada tokoh atau perwakilan lembaga terkait, juga pada pihak berwenang.

    • Menghubungi ahli untuk membantu menafsirkan data atau konteks permasalahan

    • Tidak menggunakan sumber anonim dalam upaya pembuktian atau verifikasi.

    • Menggunakan sejumlah alat yang tersedia di internet. Misalnya Google Reverse Images/TinEye/Yandex untuk menguji keaslian gambar, dan MapChecking untuk menguji klaim soal kepadatan manusia di lokasi dan tertentu.

    • Format Artikel Cek Fakta
    • Artikel verifikasi dalam Kanal Cek Fakta Liputan6.com disajikan dalam format berikut ini:

      • Klaim: Bagian pertama dalam artikel akan membahas sumber klaim dan narasi yang diungkapkan pembuat klaim, disertai gambar tangkapan layar

      • Penelusuran Fakta: Bagian kedua dalam artikel berupaya membandingkan klaim tertentu dengan bukti-bukti yang ditemukan, maupun konfirmasi dari pihak terkait/berwenang. Cek Fakta Liputan6.com berupaya memberikan literasi pada pembaca dengan cara menautkan artikel ke situs/akun media sosial resmi yang dijadikan bukti, agar pembaca mengetahui proses verifikasi yang dilakukan dan bisa mereplikasinya secara mandiri.

        Dalam artikel, Cek Fakta Liputan6.com juga memuat cara-cara menggunakan sejumlah tools atau alat yang tersedia di internet, yang bisa digunakan untuk memverifikasi klaim tertentu. Hal itu dilakukan sebagai upaya memberikan literasi bagi para pembaca untuk melawan hoaks.

      • Kesimpulan Klaim Setelah proses verifikasi dilakukan, dengan menyertakan bukti-bukti pendukung, tim Kanal Cek Fakta akan memberikan kesimpulan terkait klaim yang diperiksa. Kesimpulan diambil berdasarkan hasil pembuktian maupun verifikasi yang dilakukan, tanpa intervensi pihak lain. Sebelum ditayangkan, artikel cek fakta diperiksa oleh editor dan di bawah pengawasan Redaktur Pelaksana.

        Ada tujuh kategori penilaian yang kami gunakan. Penambahan kategori dilakukan mengingat semakin kompleksnya klaim yang beredar di masyarakat. Berikut penjelasannya:

        BENAR: Klaim terbukti akurat, didukung sejumlah bukti yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

        KLARIFIKASI: Berisi klarifikasi pihak terkait atas klaim tertentu.

        SALAH: Klaim tidak didasarkan pada bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.

        DI LUAR KONTEKS: Informasi yang sudah dimanipulasi dari fakta sebenarnya, sehingga tidak sesuai dengan konteks. Judul dan isi tidak sesuai sehingga cenderung menyesatkan.

        SEBAGIAN BENAR/SEBAGIAN SALAH: Informasi yang disampaikan tidak utuh. Sebagian benar, sebagian ada yang dihilangkan atau dibuat tidak sesuai fakta

        BELUM TERBUKTI: Informasi yang belum terbukti kebenarannya. Kategori ini biasanya diberikan pada klaim terkait peristiwa yang sedang terjadi namun belum ditemukan bukti sahih, misalnya di tengah pandemi Covid-19

        HOAKS: Sama sekali tak didasarkan pada bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan, klaim terindikasi sengaja diembuskan pihak-pihak tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

 

Tim Cek Fakta

Cek Fakta Liputan6.com beranggotakan enam orang, yang merupakan gabungan dari individu-individu yang memiliki latar belakang riset, olah data, dan jurnalis berikut ini:

Edu Krisnadefa(Managing Editor)

Sebelum berkarier di Liputan6.com sejak 2015, pernah juga bergabung di Majalah Sportif (2000-2005) dan Harian TopSkor (2005-2015). Edu Krisnadefa saat ini menjadi komandan Kanal Cek Fakta Liputan6.com.

Diyah Naelufar(Peneliti/Data Analis)

Lulus dari Jurusan Statistika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung pada 2015. Diyah Naelufar bergabung di Liputan6.com pada 2016 sebagai anggota tim Monitoring & Research Development. Sehari-hari memberi masukan terkait klaim yang viral dan bukti-bukti pendukung dalam verifikasi.

Hanz Jimenez Salim(Writer/Editor)

Mengawali karier di Liputan6.com sebagai reporter, Hanz Jimenez Salim saat ini bergabung dalam tim editorial dan tim Cek Fakta Liputan6.com. Sebagai fact-checker, ia beberapa kali mengikuti pelatihan dan berpartisipasi dalam Live Cek Fakta Pilpres 2019.

Pebrianto Eko Wicaksoni(Writer/Editor)

Pebrianto Eko Wicaksono memulai karir di Liputan6.com sejak 2013 sebagai reporter Ekonomi Bisnis, kemudian bergabung menjadi tim Cek Fakta Liputan6.com mulai Februari 2020.

Adyaksa Vidi(Writer/Editor)

Mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi tahun 2010 dari Universitas Sahid dan gelar Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Mercubuana tahun 2014. Saat ini bergabung di Kanal Cek Fakta sebagai Editor.

Karmin Winata(Koordinator Pegiat Cek Fakta)

Mendalami penulisan konten dan jurnalisme warga, Karmin Winata kini menjadi Koordinator Pegiat Cek Fakta Liputan6.com.

Keanggotaan IFCN dan Kerja Sama dengan Facebook

Liputan6.com membuka diri untuk bekerja sama dengan semua pihak yang memiliki komitmen untuk memerangi hoaks dan kabar dusta di tengah masyarakat.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook Kami juga bekerja sama dengan Google News Initiative dan 24 media nasional dalam Cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Kerja sama dengan lembaga-lembaga, baik dalam negeri maupun luar negeri, tidak mempengaruhi independensi Tim Cek Fakta Liputan6.com. Setiap kesimpulan yang dihasilkan dilakukan dengan menggunakan standar dan metode yang kami tetapkan, tanpa intervensi pihak lain, dalam hal ini Facebook maupun IFCN sebagai patner.

Sebagai media terpercaya, Liputan6.com taat pada Kode Etik Jurnalistik yang ditetapkan Dewan Pers dan UU Pers. Sebagai anggota IFCN, Liputan6.com berkomitmen mematuhi kode etik pemeriksa fakta yang berlaku secara global. Keberatan terhadap pemberitaan cek fakta bisa dialamatkan langsung pada redaksi di email: redaksi.liputan6@kly.id atau IFCN Complaint Policy

Lapor Hoaks

Liputan6.com mengajak partisipasi masyarakat bersama melawan kabar dusta. Caranya, ikut menginformasikan berita-berita yang kebenarannya diragukan dengan mengirimkan email ke cekfakta.liputan6@kly.id. Kami juga mengundang orang-orang yang punya semangat melawan hoaks untuk bergabung menjadi Pegiat Cek Fakta Liputan6.com dengan mengklik tautan ini

Bisa juga hubungi chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan ini

Informasi yang masuk akan dikaji terlebih dahulu apakah layak untuk ditayangkan atau tidak. Tim Cek Fakta yang akan melakukan prosedur fact-checking. Informasi dari pembaca yang layak tayang adalah yang menyangkut kepentingan publik dan berpotensi membahayakan orang lain. Cek Fakta Liputan6.com tidak melakukan verifikasi berdasarkan pesanan salah satu pihak atau menyangkut ranah privat seseorang