:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5163678/original/013157400_1742031762-Gregoria7_QF_AllEngland2025_PBSI_20250314.jpg)
Informasi Profil
- Nama LengkapDonald John Trump
- Tanggal Lahir14 Juni 1946
- Tempat LahirQueens, New York City, Amerika Serikat
- KebangsaanAmerika Serikat
- ProfesiPengusaha, Politisi
- PasanganIvana Zelnickova (1977-1991), Marta Maples (1993-1999), Melanie Knauss (2005-Sekarang)
- AnakDonald Trump Jr., Ivanka Trump, Eric Trump, Tiffany Trump, Barron Trump
All England 2025
Berita Terkini
Lihat SemuaVIDEO: Tega! Polisi di Semarang Diduga Bunuh Bayinya Usia 12 Bulan
Telah dibaca 0 kaliSinopsis dan Daftar Pemain Film 'Rumah untuk Alie', Tayang 17 April
Telah dibaca 0 kaliKalimat yang Dibenci Allah, Sering Terdengar dan Dikatakan Sehari-hari
Telah dibaca 0 kali7 Penyebab Gusi Hitam dan Cara Mengatasinya, Perhatikan Kebiasaan Buruk
Telah dibaca 0 kali7 Penyebab Tangan Sering Kesemutan: Gejala, Diagnosis, dan Penanganan
Telah dibaca 0 kaliPenukaran Uang Baru Kembali Dibuka 16 Maret 2025, Cek Aplikasi PINTAR BI
Telah dibaca 0 kaliArsenal Tambah Winger Bayern Munchen pada Daftar Target Buruan
Telah dibaca 0 kaliSikap Tegas Ustadz Adi Hidayat Soal Dai Pasang Tarif, Coret Saja!
Telah dibaca 0 kaliIni 3 Isu yang Dibahas dalam Revisi UU TNI
Telah dibaca 0 kaliTernyata Ini Alasan Orang India Lebih Suka Makan Pakai Tangan
Telah dibaca 0 kaliRespons Menteri Bahlil Terkait Pengelolaan Tambang oleh Pesantren
Telah dibaca 14 kali
Donald John Trump atau lebih akrab dipanggil Donald Trump adalah seorang politisi dan pengusaha asal Amerika. Pria kelahiran 14 Juni 1946 ini merupakan presiden Amerika yang diusung oleh Partai Republik. Ia juga merupakan ketua dari The Trump Organization yang bergerak dibidang properti.
Lahir dan besar di kota New York, Trump meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pennysylvania pada umur 22 tahun. Selama kuliah, ia bekerja di perusahaan real estate milik ayahnya, Fred Trump, yang kemudian diwariskan kepada Donald Trump di tahun 1971 dan ia ubah namanya menjadi The Trump Organization.
Perkembangan bisnisnya yang signifikan membuat ia masuk daftar yang dibuat majalah Forbes sebagai 1 dari 500 orang terkaya di dunia.
Pada tahun 2015 lalu, Trump mengumumkan ia melaju sebagai calon presiden dari Partai Republik dan dengan cepat memimpin posisi pertama pada nominasi Partai Republik.
Kampanye Trump telah menyedot banyak perhatian media internasional karena banyak pernyataan yang kontroversial, baik dalam ruang publik seperti wawancara maupun dalam ranah sosial media seperti kicauannya di Twitter.
Ia bertarung dengan Hillary Clinton yang merupakan kandidat Partai Demokrat untuk menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat.
Kekayaan yang Terus Menerus Terkuras
Kala melakukan debat perdana dengan Hillary Clinton, Donald Trump kerap kali menyebut tentang bisnisnya yang besar dan banyak. Namun di balik sesumbarnya itu, Hillary membalas bahwa taipan asal New York tersebut tak sekaya seperti yang ia kira.
Pernah suatu kali Trump sesumbar dengan mengatakan, "bagian tercantik dari saya adalah saya sangat kaya". Namun menurut Majalah Forbes, harta capres asal Partai Republik itu telah berkurang dari setahun yang lalu.
Setelah Forbes melakukan perhitungan ulang, majalah bisnis itu menyebut bahwa kekayaan Donald Trump telah berkurang hingga US$ 800 juta dalam setahun atau sekitar Rp 10,3 triliun.
Kini Forbes mengestimasi, raja properti itu memiliki kekayaan sebesar US$ 3,7 miliar atau sekitar Rp 47,9 triliun.
Dilansir BBC, Kamis (29/9/2016), terbitan itu mengungkap bahwa jatuhnya kekayaan Trump akibat dari lesunya pasar properti di New York.
Duelnya dengan Hillary Clinton
Sebanyak 84 juta orang menyaksikan debat perdana calon presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton dan Donald Trump, yang digelar pada 26 September waktu setempat.
Jumlah tersebut memecahkan rekor sebelumnya yang dicetak pada 36 tahun lalu, yakni saat Jimmy Carter dan Ronald Reagan melangsungkan debat Capres AS pada 1980 dan disaksikan oleh 80,6 juta penonton.
Angka 84 juta hanya dihitung dari mereka yang menyaksikan debat melalui 13 saluran televisi Amerika Serikat. Dikutip dari BBC, Rabu (28/9/2016), diperkirakan jumlah aslinya bisa jauh lebih tinggi.
Jutaan orang di seluruh dunia juga diperkirakan menyaksikan debat tersebut melalui live streaming atau nonton bareng.
Data yang diperoleh Nielsen menyebut penonton debat tetap menyaksikan "duel" yang berlangsung selama 98 menit. Mereka tak berhenti di tengah jalan.
Pada 2015, final Liga Nasional Sepak Bola Amerika (NFL) yang dikenal dengan Super Bowl menjadi tayangan televisi yang paling banyak disaksikan, dengan jumlah penonton sebanyak 114,4 juta orang.