Sukses

Maija Xian, Tren Perut Langsing Berotot yang Tengah Digemari Wanita di China

Standar kecantikan wanita di China bergeser ke proporsi tubuh langsing yang memiliki pahatan otot di perut.

Liputan6.com, Beijing - Latihan kebugaran bukanlah bagian dari budaya tradisional China, terutama untuk wanita, yang umumnya berolahraga tidak lebih dari dari senam jasmani dan tai-chi.

Namun, anggapan tersebut kini berubah setelah tanda pagar (tagar) #MajiaXian beredar viral di Weibo --versi China dari situs media sosial Twitter.

Dikutip dari CNN pada Rabu (30/5/2018), kata "Majia Xian" bermakna sebagai garis rompi, yang merujuk pada perut langsing berotot, dan kian menjadi obsesi banyak wanita modern di China.

Berbagai judul artikel seperti "Ikuti Rahasia Model Victoria’s Secret untuk memiliki Majia Xian" atau "Jika Anda tidak menurunkan berat badan pada bulan Mei, hanya kesedihan yang didapat pada musim panas di bulan Juni", menempati daftar pencarian teratas di situs Weibo dalam waktu kurang dari setahun terakhir.

Popularitas tagar #MajiaXian disebut meledak sejak perayaan Tahun Baru Imlek pada Februari lalu. Banyak wanita berharap memiliki tubuh langsing berotot di sepanjang musim panas hingga akhir musim gugur, yang dianggap sebagai waktu tepat untuk mengenakan pakaian tipis nan menggoda.

Padahal secara tradisional, bentuk tubuh yang lebih berisi dianggap ideal bagi wanita China, di mana hal tersebut terwakili cukup jelas dalam lingkup sastra, seni, tradisi keluarga, dan pendidikan.

Adapun kehadiran pusat kebugaran (gym) bukanlah bagian yang umum dari kehidupan sehari-hari. Namun, semakin besarnya paparan gaya hidup Barat, telah memicu keinginan publik untuk mendapat kondisi fisik yang lebih fit, termasuk memiliki pahatan otot di perut.

Salah satu sosok yang terobsesi akan hal ini adalah Liang Yuan, seorang desainer mode, yang menjadikan paket berlangganan di pusat kebugaran sebagai hadiah ulang tahunnya.

Beberapa waktu terakhir, keluarga dan teman-teman dekatnya mulai menjuluki Liang sebagai seorang "fitness monster" karena berlatih kebugaran hampir setiap dua kali dalam sehari, dan tujuh hari seminggu secara berturut-turut.

Liang memlih melewatkan sebagian besar agenda sosialnya, sehingga ia dapat berlatih kebugaran selepas pulang bekerja.

Ia rutin berlatih kebugaran selama dua jam, melalui serangkaian aktivitas dengan interval tinggi, seperti tinju, yoga, dan kadang senam aerobik.

Di WeChat, yang merupakan aplikasi media sosial paling populer di China, Liang rutin mendokumentasikan perjalanannya dalam meraih tubuh Majia Xian.

"Saya telah melakukan sesuatu yang bahkan tidak berani saya impikan di masa lalu, dan sekarang saya telah mencapai sesuatu yang saya pikir saya tidak dapat melakukannya," tulis Liang yang memulai latiha kebugaran sejak pertengahan 2017 lalu.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyadari Kondisi Tubuh yang Berbeda

Sementara itu, standar kecantikan di China telah lama dikaitkan dengan tubuh langsing, di mana semakin hari hal itu berjalan ke arah yang ekstrem, sehingga berbahaya bagi kesehatan.

Menurut Hou Shiyao, pimpinan pusat kebugaran khusus wanita bertajuk Fit 4 Life di Beijing, sebagian besar wanita yang mendaftar bercita-cita menurunkan berat badan hingga menjadi langsing "setipis kertas".

Bahkan pada 2017, sempat muncul tantangan di media sosial yang menampilkan foto-foto para wanita dengan pose menutupi pinggang mereka dengan selembar kertas A4, atau kertas dengan ukuran 21 x 29,7 centimeter.

Selain itu, sederet video yang menayangkan tema "Saya memiliki pinggang ukuran A4" telah ditonton lebih dari 210 juta kali.

Tetapi bagi sebagian wanita saat ini, telah mengubah tujuan awal pergi ke gym, karena mereka menemukan bahwa bentuk tubuh dapat dibuat berotot tanpa perlu menurunkan berat badan.

Shi Wen, yang menghadiri kelas kebugaran pertamanya dua tahun lalu dengan tujuan menjadi kurus, kini menerima apa adanya kondisi tubuh fit yang dimiliknya.

Bahkan, ia sekarang menjalani profesi sebagai pelatih paruh waktu, sekaligus menyebarkan pesan positif mengenai karakter tubuh sehat yang berbeda satu sama lain.

Banyak wanita yang terobsesi dengan olahraga, menurut Shi, semakin menyadari bahwa tidak peduli seberapa keras mencoba, mereka tidak akan tampil layaknya supermodel, dan mengakui bahwa kondisi fisik dapat bervariasi karena sejumlah faktor.

Ditambahkan oleh Hou, bagi banyak orang, tujuan menurunkan berat badan telah berubah menjadi keinginan untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.

"Akhirnya, Anda akan menerima siapa diri Anda dan hidup damai dengan ketidakberuntungan Anda," kata Hou.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.