Sukses

Program Vaksinasi di Dunia Meningkat, Harga Minyak Naik

Harga minyak naik pada hari Selasa karena Amerika Serikat, bergerak menuju perluasan pembayaran bantuan pandemi

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik pada hari Selasa karena Amerika Serikat, bergerak menuju perluasan pembayaran bantuan pandemi, yang dapat memacu permintaan bahan bakar dan juga mendorong investor untuk mengambil lebih banyak risiko dengan harapan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.

Dikutip dari CNBC, Rabu (30/12/2020), harga minyak mentah Brent naik 30 sen, atau 0,6 persen menjadi USD 51,16 per barel, dan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup 38 sen, atau 0,8 persen, lebih tinggi pada USD 48.

"Kami melihat kekuatan di pasar minyak di belakang kemajuan dengan paket stimulus AS," kata Gary Cunningham, direktur riset pasar di Tradition Energy.

Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dipimpin Demokrat memilih untuk memenuhi permintaan Presiden Donald Trump untuk cek bantuan COVID-19 senilai USD 2.000 pada hari Senin.

Senat yang dikendalikan Republik masih perlu memberikan suara pada tindakan tersebut.

Saham global naik untuk sesi keempat berturut-turut pada hari Selasa karena harapan stimulus AS.

Namun, kekhawatiran atas penguncian virus corona membatasi keuntungan dalam jangka pendek.

Varian baru virus di Inggris telah menyebabkan penerapan kembali pembatasan pergerakan, mencapai permintaan jangka pendek dan membebani harga, sementara rawat inap dan infeksi melonjak di beberapa bagian Eropa dan Afrika.

Harga minyak bisa menguat karena program vaksinasi di seluruh dunia meningkat tahun depan, kata Tony Headrick, analis pasar energi di CHS Hedging LLC.

“Optimisme seputar vaksinasi memiliki kemampuan untuk membanjiri kekhawatiran seputar virus korona yang kita lihat,” tambahnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertemuan OPEC

Pertemuan 4 Januari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, juga membayangi pasar.

OPEC + mengurangi rekor penurunan produksi minyak yang dibuat tahun ini untuk mendukung pasar. Grup tersebut akan meningkatkan produksi sebesar 500.000 barel per hari (bpd) pada bulan Januari, dan Rusia mendukung peningkatan lain dengan jumlah yang sama pada bulan Februari.

Manajer uang menaikkan posisi net long berjangka dan opsi minyak mentah AS mereka dalam seminggu hingga 21 Desember, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS mengatakan pada hari Senin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.