Sukses

Najwa Shihab sampai Bintang Emon Berdebat Sengit soal Kue Kering Lebaran Terenak, Bukan Nastar di Urutan Pertama

Najwa Shihab, Bintang Emon, serta sejumlah artis dan warganet saling adu pendapat tentang kue kering terenak saat Lebaran versi mereka masing-masing

Liputan6.com, Jakarta - Di momen Lebaran Idul Fitri, kue kering termasuk salah satu hidangan yang biasanya tersaji di banyak meja masyarakat Indonesia. Ada beragam jenis kue kering dan tiap orang pasti punya favoritnya sendiri. Begitu juga dengan Najwa Shihab dan Bintang Emon.

Mereka bahkan saling adu pendapat tentang kue kering terenak versi masing-masing. Dalam unggahan di akun Instagramnya, Kamis, 20 April 2023, komika Bintang Emon sempat mengurutkan kue kering kesukaannya.

Kue kacang ada di urutan pertama, yang disusul dengan kue putri salju dan kastengel. Tak seperti kebanyakan orang, komika yang dikenal kritis terhadap berbagai isu politik ini menaruh nastar pada urutan terakhir. "Sorry to say," tulis Bintang Emon dalam keterangan unggahannya.

Tentu saja unggahan ini mendapatkan beragam komentar dari banyak warganet. Sebagian besar mereka tak setuju dengan Bintang Emon yang menuliskan kue kacang dalam daftar pertama dibanding kue lainnya.

Salah satunya presenter Najwa Shihab yang mengungkap kue kering kesukaannya adalah lidah kucing.  "Lidah kucing. Titik," tulisnya yang dibalas lucu oleh Bintang Emon. "Hmm ternyata seleranya gak setajam kritikannya," tulis pria asal Jakarta ini.

Ayudia Bing Slamet ikut berkomentar tentang kue kacang pilihan komedian dengan nama lengkap Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra itu. "Idih kok kue kacang," tulis Ayudia Bing Slamet. Ada juga Vidi Aldiano yang lebih memilih nastar sebagai kue kering lebaran favoritnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menyiapkan Kue Kering Saat Lebaran

"Nyebut kue kacang di jajaran kue enak lebaran aja udah aneh," komentar seorang warganet.  "Temen gue selalu bilang nggak suka nastar, tapi tiap lebaran dia doang habis 5 toples,” timpal warganet lainnya.

"Mak gue dagang emang paling laku kue kacang tang," tulis warganet lainnya yang mendukung Bintang Emon.

Ada begitu banyak jenis kue kering yang dijadikan sebagai kudapan saat Hari Raya Idul Fitri. Maka, banyak rumah tangga sudah menyiapkannya sejak jauh-jauh hari, baik yang membeli jadi atau buat sendiri.

Kue lebaran di Indonesia banyak ragamnya. Tapi, ada beberapa yang selalu ada di setiap rumah warga dari Sabang sampai Merauke. Secara umum, kue kering selalu berhasil memeriahkan dan menemani momen hangat kita berkumpul bersama keluarga di hari Lebaran Idul Fitri.

Berikut deretan fakta tentang kue kering yang selalu ada saat perayaan lebaran di Indonesia, melansir kanal Citizen6 Liputan6.com, Jumat, 21 April 2023.

3 dari 4 halaman

1. Kue Kering Jadi Simbol Perayaan

Salah satu kue kering yang paling sering dihidangkan saat lebaran adalah nastar dan kastengel. Kedua kue kering ini dibawa masuk oleh orang-orang Belanda yang selalu membuatnya di setiap momen perayaan.

Kebiasaan ini pun menjadi tradisi yang melekat di masyarakat dan kini kue kering jadi suguhan wajib, bukan hanya saat lebaran, tapi juga perayaan lainnya baik Natal maupun Tahun Baru.

2. Mempererat Silaturahmi

Lebaran merupakan momen hangat yang kerap dihabiskan bersama keluarga atau kerabat yang jarang ditemui. Itu mengapa banyak individu menyajikan berbagai hidangan, salah satunya kue kering untuk menjamu para tamu yang datang untuk bersilaturahmi.

3. Praktis dan Tahan Lama

Sejak abad ke-14, kue kering sering dijadikan bekal saat bepergian karena cukup awet disimpan dalam waktu lama. Alasan ini yang mungkin mendorong banyak individu untuk menyediakan kue kering sebagai salah satu kudapan wajib dalam menjamu para tamu. Dapat disimpan cukup lama di wadah kedap udara, kue kering jadi pilihan kudapan praktis dan hemat biaya.

 

 

4 dari 4 halaman

4. Menghadirkan Kehangatan di Rumah

Adanya kue kering di rumah membuat suasana terasa lebih hangat. Terlebih lagi proses membuat kue dijamin menghadirkan kehangatan tersendiri di antara anggota keluarga.  Kehangatan itu akan makin terasa ketika mencicipinya bersama dengan keluarga besar saat hari Lebaran Idul Fitri tiba.

 

Tiap kue kering yang biasa disajikan saat lebaran ternyata juga menyimpan sejarah panjang.  Salah satunya kue nastar. Kue ini umumnya berbentuk bulat dengan isian selain nanas. Kehadiran nastar ternyata tak lepas dari masa pendudukan Belanda.

Nama nastar merupakan gabungan dua kata yang diambil dari Bahasa Belanda, yaitu ananas atau nanas dan taartjes atau tart. Jadi, nastar merupakan kue tart yang di dalamnya berisi selai nanas.

Mulanya, resep nastar terinspirasi dari olahan pie Belanda yang dibuat dalam loyang besar dan diisi dengan selai yang terbuat apel, blueberi, atau stroberi. Ketika Belanda datang ke Nusantara dan ingin membuat kue tersebut, mereka mengalami kesulitan dalam mencari buah untuk selai yang tekstur kematangannya mirip layaknya buah yang ada di Belanda.

Kemudian, muncullah ide untuk mengganti buah-buahan itu dengan buah nanas yang banyak ditemui di Indonesia. Buah nanas juga dipilih karena rasanya yang manis dan asam mewaikil cita rasa yang dimiliki buah apel dan stroberi. Tak hanya isinya saja yang berubah, kini nanas mengalami modifikasi bentuk adonannya yang semula besar menjadi kecil-kecil.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.