Sukses

Rupiah Sentuh 14.723 per Dolar AS, IHSG Susut 71,61 Poin

Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.723 dan bursa Asia yang tertekan membayangi laju IHSG.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah menjelang akhir pekan ini. Pergerakan IHSG ini ikuti bursa saham Asia yang tertekan.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Jumat (31/8/2018), IHSG melemah 71,61 poin atau 1,19 persen ke posisi 5.947,34. Indeks saham LQ45 merosot 1,62 persen ke posisi 937,19. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 255 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 119 saham diam di tempat. 79 saham menguat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.984,96 dan terendah 5.940,90. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.

Total frekuensi perdagangan saham 156.031 kali dengan volume perdagangan 4,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3 triliun. Investor asing jual saham Rp 2,9 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 14.723.

10 sektor saham tertekan menjelang akhir pekan. Sektor saham aneka industri melemah 2,34 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi susut 1,7 persen dan sektor saham manufaktur melemah 1,58 persen.

Saham-saham yang melonjak antara lain saham AKSI naik 25 persen ke posisi Rp 540 per saham, saham MOLI melonjak 24,71 persen ke posisi Rp 1.085 per saham, dan saham BAJA mendaki 22,88 persen ke posisi Rp 145 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham DART turun 25 persen ke posisi Rp 210 per saham, saham YPAS merosot 16,03 persen ke posisi Rp 550 per saham, dan saham LPLI tergelincir 12,67 persen ke posisi Rp 131 per saham.

Di bursa Asia, indeks saham acuan kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,91 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,08 persen, indeks saham Thailand mendaki 0,09 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai merosot 0,08 persen, indeks saham Singapura susut 0,18 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,70 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,31 persen.

Dalam riset PT Artha Sekuritas menyebutkan IHSG diprediksi melemah akibat faktor global. Hal ini usai pemerintah Argentina meminta pinjaman kepada IMF sebesar USD 50 miliar yang menimbulkan kecemasan di pasar negara berkembang. Di sisi lain, investor juga memanfaatkan penguatan sepekan terakhir usai aksi ambil untung.

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Melemah di Awal Sesi Perdagangan

Sebelumnya,Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memerah pada pembukaan perdagangan hari ni.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat 31 Agustus 2018, IHSG melemah 34,00 poin atau 0,56 persen ke posisi 5.984,9.

Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih melemah 51,2 poin atau 0,85 persen ke posisi 5.967,7.

Indeks saham LQ45 ikut melemah 1,24 persen ke posisi 940,8. Sebagian besar indeks saham acuan kompak melemah.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.984,9 dan terendah 5.966,04.

Sebanyak 24 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG. Sedangkan 112 saham melemah dan menekan IHSG. Selain itu 93 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 8.985 kali dengan volume perdagangan 83,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 105,3 miliar.

Investor asing beli saham Rp 12,8 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.708.

Hari ini, semua sektor saham melemah. Sektor keuangan melemah 1,19 persen. Demikian pula infrastruktur melemah 1,19 persen dan sektor saham aneka industri  turun 1,19 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham LAND mendaki 7,36 persen ke posisi Rp 1.240 per saham, saham VICO naik 4,17 persen menjadi Rp 175 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MBSS turun 9,56 persen ke posisi Rp 615 per saham, saham OASA merosot 6,88 persen ke posisi Rp 192 per saham, dan saham MYTX susut 6,78 persen ke posisi Rp 110 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.