Sukses

Investor Asing Kejar Saham BBCA hingga TKIM Saat BPS Umumkan PDB Kuartal I 2021

Liputan6.com, Jakarta - Investor asing tercatat melakukan aksi beli saham pada perdagangan saham Rabu (5/5/2021). Aksi beli saham itu di tengah rilis produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal I 2021 yang tercatat minus 0,74 persen.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,20 persen ke posisi 5.975,91. Indeks saham LQ45 mendkai 0,17 persen ke posisi 890,42.

Mengutip data RTI, investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 204,47 miliar di pasar reguler, sedangkan di seluruh pasar sekitar Rp 339,83 miliar. Total transaksi saham mencapai Rp 9,2 triliun.

Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi beli bersih investor asing tercatat Rp 165,49 miliar pada Rabu, 5 Mei 2021. Dengan demikian, aksi beli bersih investor asing mencapai Rp 9,01 triliun sepanjang tahun berjalan 2021.

Berdasarkan data RTI, investor asing cenderung membeli saham selama tiga hari berturut-turut di pasar reguler pada pekan ini.

Pada 3 Mei 2021, investor asing beli saham sebanyak Rp 70,7 miliar. Pada 4 Mei 2021, aksi borong saham oleh investor asing mencapai Rp 209,7 miliar. Aksi beli investor asing itu berlanjut pada 5 Mei 2021 dengan nilai Rp 204,5 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saham yang Dibeli Investor Asing

Berikut saham yang dibeli investor asing di pasar regular pada Rabu, (5/5/2021):

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Investor asing beli saham BBCA Rp 70,2 miliar. Saham BBCA naik 0,39 persen ke posisi Rp 32.125 per saham.

2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Investor asing beli saham Rp 69,9 miliar. Saham BBRI menguat 0,74 persen ke posisi Rp 4.090 per saham.

3.PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)

Investor asing beli saham TBIG sebanyak Rp 45,6 miliar. Saham TBIG naik 0,78 persen ke posisi Rp 2.590 per saham.

4.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

Investor asing borong saham BBNI senilai Rp 29,3 miliar. Saham BBNI mendaki 0,89 persen ke posisi Rp 5.675 per saham.

5.PT United Tractors Tbk (UNTR)

Investor asing beli saham UNTR senilai Rp 28,7 miliar. Saham UNTR menanjak 2,78 persen ke posisi Rp 22.175 per saham.

3 dari 4 halaman

Saham INCO hingga TKIM

6.PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Investor asing borong saham INCO senilai Rp 27 miliar. Saham INCO menguat 1,84 persen ke posisi Rp 4.970 per saham.

7.PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX)

Investor asing beli saham DMMX senilai Rp 19,8 miliar. Saham DMMX mendaki 7,69 persen ke posisi Rp 770 per saham.

8.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

Saham TLKM dibeli investor asing mencapai Rp 18,7 miliar. Saham TLKM melemah tipis 0,31 persen ke posisi Rp 3.200 per saham.

9.PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA)

Investor asing beli saham JPFA senilai Rp 14,3 miliar. Saham JPFA susut 0,49 persen ke posisi Rp 2.020 per saham.

10.PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)

Investor asing borong saham TKIM sebanyak Rp 13,9 miliar. Saham TKIM melonjak 9,59 persen ke posisi Rp 10.5575.

 

4 dari 4 halaman

Pertumbuhan Ekonomi RI pada Kuartal I 2021

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2021 minus 0,74 persen. Hal tersebut diungkapkan Kepala BPS Suhariyanto dalam laporan pertumbuhan ekonomi hari ini.

"Pertumbuhan Ekonomi kita mengalami kontraksi 0,74 persen di triwulan I 2021," kata dia, Rabu, 5 Mei 2021.

Secara kuartal to kuartal (qtq), Suhariyanto melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih terkontraksi minus 0,96 persen.

Meski demikian, dia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia telah jauh membaik dibanding kuartal-kuartal sebelumnya. Dimana secara yoy pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen, pada kuartal III minus 3,49 persen, dan minus 2,19 persen di kuartal IV.

"Kita memang masih mengalami kontraksi, tapi ini jelas telah menunjukan adanya perbaikan dibanding kuartal-kuartal sebelumnya," ujar Suhariyanto.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.