Sukses

Hebat! 5 Pelajar Indonesia Raih Beasiswa Women in STEM dari British Council

Lima pelajar Indonesia menerima beasiswa di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) dari British Council.

Liputan6.com, Jakarta - British Council mengumumkan pemenang Global Women in STEM Scholarships Program.

Para peraih beasiswa, yaitu lima mahasiswi dari Indonesia akan melakukan perjalanan ke Inggris pada musim gugur 2021. 

Kelima mahasiswi tersebut akan memulai studi master mereka di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), demikian disampaikan dalam keterangan tertulis British Council, Minggu (5/9/2021).

Berikut adalah  penerima beasiswa dari Indonesia:

- Agatha Puspitasari – MSc Biomedical Sciences di Liverpool John Moores University

- Annisa Dinulislam – MSc Sustainable Aquaculture di University of Stirling

- Alya Dayna Salma – MSc Sustainable Water Environments di University of Glasgow

- Dewi Norytyas – MSc Sustainable Water Environments di University of Glasgow

- Irene Angela – MSc Sustainable Energy di University of Glasgow

Dalam sambutannya, Direktur British Council Indonesia, Hugh Moffatt menyampaikan, "Saya bangga dengan Women in STEM Scholarship (WIS) dari British Council yang diluncurkan beberapa waktu lalu. Kami mendukung perempuan dari Indonesia dan negara ASEAN lainnya untuk mempelajari mata pelajaran terkait STEM pada tingkat pascasarjana di salah satu dari tiga mitra universitas di Inggris. Melalui beasiswa ini, kami berharap dapat memberikan akses bagi perempuan ke universitas terkemuka di Inggris, memungkinkan mereka untuk memperkuat penelitian dan inovasi di negara asalnya, menyediakan wadah jangka panjang untuk terhubung dengan ilmuwan lain dan semoga menginspirasi generasi perempuan berikutnya di bidang STEM". 

Di seluruh Asia Timur, 15 beasiswa telah diberikan kepada perempuan dari Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam, ungkap British Council. 

"Mentor saya pernah menjelaskan bagaimana kekurangan sumber daya manusia tetap menjadi tantangan terbesar dalam pembangunan Indonesia, di mana individu dengan kinerja terbaik lebih memilih untuk memanfaatkan keahlian mereka di luar negeri. Ini memotivasi saya untuk menjadi ahli yang berkontribusi pada negara dan mendorong lebih banyak orang, terutama wanita, untuk tetap di STEM," ungkap salah satu penerima beasiswa, Irene Angela yang akan mengambil studi Sustainable Energy di University of Glasgow.

"Dengan bergabung dengan program MSc dalam Energi Berkelanjutan di UofG, saya akan memiliki akses ke informasi dan instrumen penelitian untuk studi lanjutan, serta kesempatan untuk belajar dari proyek energi berkelanjutan yang sukses di Inggris. Saya akan menggunakan pengetahuan ini untuk memberi manfaat besar bagi pembangunan energi berkelanjutan di Indonesia," lanjut Irene.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beasiswa Pasca Sarjana yang Didanai Secara Penuh

British Council membeberkan, bahwa program beasiswa Women in STEM merupakan beasiswa pasca sarjana yang didanai penuh, diluncurkan secara global oleh British Council dalam kemitraan dengan 19 universitas di Inggris, dan ditujukan untuk memberi manfaat bagi perempuan dari Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Amerika yang bercita-cita untuk mengakses kursus STEM yang terkenal di Inggris tetapi membutuhkan dukungan finansial untuk melanjutkan studi mereka.

Penghargaan ini diberikan kepada wanita dengan latar belakang STEM, yang ingin menginspirasi generasi perempuan masa depan untuk mengejar karir di STEM.

Beasiswa itu pun memberikan dukungan keuangan lengkap termasuk biaya kuliah, tunjangan, biaya perjalanan, visa dan biaya kesehatan disediakan oleh beasiswa, dengan dukungan khusus untuk ibu dan bagi mereka yang membutuhkan pelatihan bahasa Inggris.

Saat ini, para pemenang beasiswa dari Indonesia tengah mempersiapkan proses keberangkatan mereka, seperti mengurus kebutuhan visa dan kebutuhan lainnya.

British Council juga mengatakan, bahwa program beasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan peluang di STEM untuk anak perempuan dan Wanita.

Menurut data dari Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan Ilmiah PBB (UNESCO), kurang dari 30 persen peneliti di seluruh dunia adalah perempuan dan hanya 30 persen siswa perempuan yang memilih bidang terkait STEM di pendidikan tinggi.

Putaran kedua Program Beasiswa perempuan dalam STEM untuk 2021-2022 akan dilaksanakan juga tahun ini.

Beasiswa ini akan tersedia bagi para pelajar dari delapan negara, di antaranya adalah Laos, Kamboja, Myanmar, Vietnam, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.