Sukses

Waspada, 6 Makanan dan Minuman yang Merusak Ginjal

Kurangi asupan bahan ini untuk menjaga ginjalmu tetap sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Ginjal adalah salah satu organ vital manusia. Ginjal bertugas menyaring segala kotoran, limbah, dan zat berlebih di dalam tubuh.

Hal itu dilakukan untuk memastikan tubuh dapat berfungsi dengan baik. Satu hal yang menarik, ginjal bekerja dengan sangat halus. Itulah sebabnya, kerusakan sekecil apa pun dapat memiliki efek negatif pada seluruh tubuh. Maka dari itu, ginjal harus selalu dijaga kesehatannya.

Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menghindari atau mengurangi beberapa asupan berikut. Dengan menghindari atau mengurangi berbagai asupan ini, ginjal akan terjaga kesehatannya.

1. Soda

Soda dipenuhi dengan kandungan gula, berbagai jenis perisa buatan, fruktosa, dan pewarna makanan. Orang-orang yang sering meminum soda, akan lebih mungkin terkena serangan proteinuria.

Proteinuria, disebut juga albuminuria atau urin albumin, merupakan kandungan tingkat protein yang tinggi dan tidak normal di dalam urin. Penyakit tersebut merupakan faktor yang bisa menyebabkan penyakit ginjal.

Fruktosa juga dapat merusak ginjal dan dapat menyebabkan ginjal menjadi sensitif terhadap protein yang mengatur garam. Sensitivitas ini diyakini dapat menyebabkan gagal ginjal, hipertensi, dan masalah kesehatan lainnya.

Selain itu, soda juga mengandung asam fosfat yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.

2. Pemanis Buatan

Gula sintetis seperti aspartam dan sakarin dapat dengan cepat menurunkan fungsi ginjal. Zat ini ditemukan di dalam makanan cepat saji, minuman bersoda, minuman berenergi, dan bahkan di dalam jus buah biasa.

Mengurangi asupan gula juga dapat menurunkan peluangmu terkena penyakit diabetes, obesitas, dan penyakit ginjal. Jika kamu mengurangi asupan pemanis buatan, kamu juga bisa kehilangan kalori, terhindari dari bahan kimia, dan juga natrium.

Dengan mengurangi asupan zat ini, ginjal dan pinggangmu akan berterima kasih untuk hal itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Kafein

Konsumsi kafein telah lama dikaitkan dengan penyakit batu ginjal. Juga, karena kafein adalah stimulan, konsumsi jangka panjangnya dapat meningkatkan risiko gagal ginjal apabila ginjal sudah sangat rusak.

Mengonsumsi kafein dalam jumlah kecil, apalagi disaat perut kosong dapat menyebabkan batu ginjal. Sebagai alternatif, kamu bisa mengonsumsi teh atau kopi dalam jumlah sedang.

Jika ingin mengonsumsi teh, kamu bisa mengonsumsi teh herbal. Apabila harus meminum kopi, maka kamu bisa memilih kopi tanpa kandungan kafein.

4. Genetically Modified Organisms (GMOs)

GMO adalah proses perubahan genetik dari suatu organisme dengan teknik rekayasa genetik. GMO juga bisa disebut dengan organisme hidup yang dimodifikasi.

Makanan seperti jagung, gandum, dan kedelai telah diubah secara genetik sebagai asupan pangan untuk memberi makan seluruh populasi di dunia yang semakin meningkat. Makanan tersebut mengandung herbisida dan pestisida tingkat tinggi yang berbahaya bagi ginjal dan hati.

Zat "asing" di dalam GMO dapat membanjiri ginjal dan livermu. Di mana organ tersebut merupakan organ detoksifikasi yang sangat penting untuk mencegah melemahnya tulang dan menjaga tulang agar tetap sehat.

5. Protein Hewani

Orang-orang yang memiliki masalah dengan ginjal harus menjauh dari diet dengan protein tinggi. Hal yang sama juga berlaku untuk produk yang mengandung susu.

Itu karena, susu dan keju mengandung kadar protein yang tinggi. Protein bisa bersifat sangat asam, terlepas dari apakah kandungan tersebut berasal dari sapi, domba, atau kambing.

Akibatnya, konsumsi produk yang mengandung susu secara berlebihan dapat meningkatkan sekresi kalsium dalam urin. Hal itu dapat memberi tekanan yang sangat besar pada ginjalmu.

Selain itu, masalah tersebut dapat membuat tulang mengalami penuaan dini dengan menipisnya kandungan kalsium.

6. Garam

Garam halus mengandung sekitar 40% natrium dan juga zat pemutih dan dekstrosa. Diet garam dapat mengubah keseimbangan natrium, menyebabkan penurunan fungsi ginjal, dan melepaskan lebih sedikit kadar air.

Hal tersebut berdampak pada tekanan darah yang menjadi lebih tinggi. Diet tersebut juga menyebabkan ketegangan besar pada ginjal dan dapat menyebabkan penyakit ginjal.

Selain itu, diet garam telah terbukti dapat meningkatkan jumlah protein di dalam urin yang merupakan faktor utama pembentuk risiko penurunan fungsi ginjal. Untuk menjaga kesehatan ginjalmu, pastikan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 6 gr garam setiap hari.

Reporter:

Rahma Wulan Mei Anjaeni

Universitas Pendidikan Indonesia

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.