Sukses

Laju IHSG Berpeluang Naik, Simak Saham Pilihan Ini

Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG berpotensi menguat terbatas secara teknikal.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi pada perdagangan saham Rabu (19/5/2021).

Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG berpotensi menguat terbatas secara teknikal. IHSG akan bergerak di kisaran 5.830-5.900 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

"Secara teknikal IHSG mengalami pola candlestick bullish counter attack dengan long shadow low yang menyentuh level support pivot Fibonacci ratio sehingga memberikan indikasi pergerakan yang mulai mencoba rebound jangka pendek,” ujar Lanjar dalam catatannya, Rabu, 19 Mei 2021.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa, 18 Mei 2021, IHSG naik tipis 0,09 persen ke posisi 5.834,39 didorong sektor saham industri, transportasi dan energi yang memimpin penguatan. IHSG cenderung bervariasi setelah sempat melemah dan ditutup menguat tipis.

"Bursa Asia yang mayoritas menghijau dan indeks berjangka AS menguat hingga akhir sesi perdagangan mampu menumbuhkan optisme investor dan membalikkan IHSG ke zona positif,” ujar dia.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG masih rawan koreksi ke area 5.600-5.700 bila IHSG secara agresif menembus support 5.735. Namun, IHSG berpeluang menguat terbatas ke area 5.870 terlebih dahulu.

"Level support IHSG 5.735-5.563 dan resistance 6.033-6.113,” ujar Herditya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Saham yang Dicermati

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati, Herditya memilih saham PT Timah Tbk (TINS), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Sedangkan Lanjar memilih saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (AASI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Lalu PT BFI Finance Tbk (BFIN), PT Charoen Pokpand Indonesia Tbk (CPIN), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

 

3 dari 3 halaman

Rekomendasi Teknikal

Herditya memaparkan sejumlah rekomendasi teknikal, antara lain:

1.PT Timah Tbk (TINS) - Buy on Weakness (1.755)

Saham TINS ditutup menguat 3,5 persen ke level 1.755 pada perdagangan Selasa, 18 Mei 2021. "Kami memperkirakan, saat ini pergerakan TINS sedang berada di awal wave C dari wave (B). Wave C sendiri baru terkonfirmasi bila TINS mampu break dari resistancenya di 1.925," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 1.695-1.755

Target Price: 1.895, 2.150

Stoploss: below 1.560

 

2..PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) - Buy on Weakness (10.000)

Saham AALI ditutup cenderung flat pada level 10.000 pada perdagangan Selasa, 18 Mei 2021. "Posisi AALI saat ini kami perkirakan sedang berada di akhir wave [b] dari wave B. Hal ini berarti, meskipun terkoreksi maka koreksi AALI akan relatif terbatas dan berpeluang untuk menguat,” ujar dia.

Buy on Weakness: 9.775-10.000

Target Price: 10.700, 11.250

Stoploss: below 9.075

 

3. PT United Tractors Tbk (UNTR) - Buy on Weakness (21.900)

Pada 18 Mei 2021, saham UNTR ditutup menguat 2,2 persen ke level 21.900 diiringi dengan tekanan beli yang cukup besar.

"Kami perkirakan, posisi UNTR saat ini sedang berada di awal wave B dari wave (B), sehingga UNTR berpeluang untuk melanjutkan penguatannya,” ujar dia.

Buy on Weakness: 21.700-21.900

Target Price: 22.675, 24.650

Stoploss: below 20.900

 

4. PT Summarecon Agung (SMRA - Sell on Strength (945)

Saham SMRA ditutup menguat 3,3 persen  ke level 945. Herditya menuturkan, selama SMRA belum mampu untuk break resistance di 1,025, diperkirakan posisi SMRA saat ini sedang berada pada bagian dari wave C dari wave (A).

"Hal ini berarti, SMRA masih rawan untuk terkoreksi kembali dan rentang koreksi SMRA berada pada 800-890,” ujar dia.

Sell on Strength: 945-970

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.