Sukses

Menteri ESDM Ingin Fast Charging Kurang dari 10 Menit

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menginginkan keberadaan alat pengisian daya listrik di Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) bisa mengisi daya pada beterai kendaraan lebih cepat

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Tbk resmi menghadirkan empat unit charging station. Hal ini menambah fasilitas pengisian daya listrik yang ada, setelah sebelumnya diresmikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Republik Indonesia (BPPT RI) menerapkannya di gedungnya yang terletak di Thamrin, Jakarta, dan B2TKE-BPPT Puspiptek, Tangerang Selatan.

Kendati demikian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menginginkan keberadaan alat pengisian daya listrik di Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) bisa mengisi daya pada beterai kendaraan lebih cepat.

“Saya titip pesan SPLU fast charging, kalau bisa fast charging mobil itu kurang 10 menit. Jadi orang nunggunya enggak lama. Pasti ada. Mungkin 400 amper 600 amper dan sebagainya,” ucap Jonan saat peresmian charging station Pertamina di SPBU, HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin (10/12/2018).

Saran tersebut diungkapkan Jonan, tak lain karena saat ini untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan konvesional hanya memakan waktu 1-2 menit.

“Tapi enggak ada fast charging yang dua menit sampai hari ini,” ujarnya.

Sebaliknya, saat ini pengisian daya listrik paling cepat sekitar 20 menit. Bahkan untuk home charging atau pengisian daya listrik di rumah bisa mencapai 1-2 jam.

 

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Selain itu, Jonan juga berharap, agar 6.500 SPBU yang memiliki tempat yang luas dilengkapi dengan SPLU, namun tidak mengganggu kendaraan konvensional yang ingin mengisi BBM.

“Kalau bisa fast chaging bisa charger yang harganya reasonable. Tolong teman-teman dari perindustrian juga mendorong ini jangan temen-temen perindustrian ini tidak mendorong mobil listrik. Karena ini masa depan, bukan masa depan bangsa saja, tapi masa depan dunia, mengurangi emisi gas buang,” jelas Jonan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.