Sukses

BMKG: Semua Titik Di Semarang Bisa Melihat Gerhana Matahari

Awal gerhana matahari sekitar pukul 15.09 WIB, kemudian tengah gerhana sekitar pukul 15.17 WIB. Akhir gerhana 15.26 WIB. Diprediksi sekitar 17 menit lamanya.

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama UIN Walisongo Semarang, akanmelakukan pengamatan gerhana matahari parsial di Masjid Agung, Jawa Tengah. 

Meski demikian, Kabag Humas BMKG, Taufan Maulana mengatakan, masyarakat khususnya di Semarang tak perlu berbondong-bondong datang ke sana. Pasalnya, di setiap titik wilayah Semarang, gerhana matahari bisa terlihat. 

"Terlihat di semua titik di Semarang," kata Taufan kepada Liputan6.com, Minggu, (21/6/2020). 

Adapun, awal gerhana matahari sekitar pukul 15.09 WIB, kemudian tengah gerhana sekitar pukul 15.17 WIB. Akhir gerhana 15.26 WIB. Diprediksi sekitar 17 menit lamanya. 

Diketahui, fenomena alam gerhana matahari cincin akan terjadi Minggu 21 Juni 2020. Gerhana ini bisa disaksikan di 31 provinsi Indonesia. Namun, waktu awal dan akhir di setiap provinsi berbeda-beda.

Peristiwa ini terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam garis yang sejajar. Pada saat itu, piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada batahari. Saat puncak dari fenomena alam ini, matahari bakal terlihat seperti cincin. Gelap di bagian tengah, tapi terang di bagian pinggirnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Hanya di Indonesia

BMKG menyatakan, gerhana matahari cincin tidak hanya bisa disaksikan di Indonesia. Fenomena alam ini juga bisa diamati di Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, China, dan Samudera Pasifik.

Selain itu, gerhana matahari cincin juga bisa terlihat di sedikit wilayah Aftrika pada bagian utara dan timur, Samudera Hindia, sebagian negara Eropa, dan Australia bagian Utara.

BMKG menyebutkan, gerhana matahari cincin yang dapat diamati di Indonesia hanya sebagian. Kecuali di sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian Selatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.