Sukses

Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Pangeran Andrew Bakal Difilmkan

Film berjudul Scoop ini akan menceritakan hubungan Pangeran Andrew dengan terpidana pedofil Jeffrey Epstein, yang kemudian menyeretnya dalam kasus dugaan pelecehan seksual.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Pangeran Andrew kembali berada di tengah lampu sorot atensi publik. Pasalnya, Deadline melaporkan, film berjudul Scoop tentang hubungan Pangeran Andrew dengan terpidana pedofil Jeffrey Epstein sedang dalam proses pengerjaan, melansir Vanity Fair, Selasa (19/7/2022).

Scoop akan menceritakan wawancara Newsnight BBC  tahun 2019 yang eksplosif antara Pangeran Andrew dengan Emily Maitlis. Jalan ceritanya akan didasari buku Scoops: Behind the Scenes of the BBC's Most Shocking Interviews karya mantan produser Newsnight, Sam McAlister.

Peter Moffat, penulis skenario terkenal di balik Your Honor, sedang menulis skenario untuk Scoop, mengutip Fox News. Hugh Grant disebut sebagai salah satu nama yang diprediksi akan memerankan karakter Duke of York. Namun, aktor Inggris itu membantah dirinya sedang dalam pembicaraan untuk memerankan Andrew.

Wawancara televisi itu sendiri terkenal dikritik keras oleh publik dan digambarkan sebagai "bencana memalukan" bagi Kerajaan Inggris. "Apa yang ia pikir ia lakukan? Siapa yang menyuruhnya melakukannya? Mengapa, ketika seluruh dunia begitu terkejut, ia pikir itu berjalan dengan baik? Orang macam apa ini?" Moffat mengatakan pada The Hollywood Reporter.

"Dalam meneliti film dan berbicara dengan orang-orang di dalam cerita yang luar biasa ini, saya mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan tersebut. Mereka memprovokasi, sering kali mengejutkan, terkadang mengganggu, dan saya pikir mereka membuat cerita yang menarik tentang kekuasaan, penyalahgunaan, dan keberanian jurnalistik," ia menambahkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mundur dari Tugas Publik

Tidak lama setelah wawancara, Pangeran Andrew mengungkap bahwa ia bertanya pada ibunya, Ratu Elizabeth II, apakah ia bisa "mundur" dari tugas publiknya. Banyak media dengan cepat mencemooh Andrew karena tidak hanya membela persahabatannya dengan Epstein, tapi juga gagal menunjukkan empati pada korban pelaku pelecehan seksual.

Virginia Roberts, sekarang Virginia Giuffre, mengatakan Epstein memaksanya berhubungan seks dengan Andrew pada 2001 ketika ia berusia 17 tahun. Ia mengklaim Epstein menerbangkannya ke seluruh dunia dengan pesawat pribadi untuk berhubungan seks dengan "pria berpengaruh," dan bahwa ia melakukan hubungan seksual dengan Andrew di London, New York, dan Kepulauan Virgin AS.

"Itu tidak terjadi. Saya benar-benar dapat memberi tahu Anda bahwa itu tidak pernah terjadi. Saya tidak ingat pernah bertemu wanita ini, tidak sama sekali," kata Duke of York dalam wawancaranya.

Saat itu, Giuffre menantang Kerajaan Inggris untuk berbicara, mengatakan pada wartawan di New York "ia tahu persis apa yang ia lakukan." "Dan jawabannya tidak ada (kejadian yang dituduhkan)," kata Andrew pada BBC.

"Saya tinggal bersamanya (Epstein) dan itu (sesuatu) yang saya sesali setiap hari karena bukan sesuatu yang (seharusnya dilakuka) anggota keluarga kerajaan dan kami mencoba dan menegakkan standar dan praktik tertinggi dan saya mengecewakan mereka, sesederhana itu," kata putra kedua Ratu.

3 dari 4 halaman

Tidak Menyesali Persahabatan dengan Epstein

Masih di wawancara itu, Pangeran Andrew mengakui bahwa ia tidak menyesali persahabatannya dengan Epstein karena "orang-orang yang ia temui dan semua hal yang ia pelajari." Epstein meninggal karena bunuh diri di penjara pada Agustus 2019 sambil menunggu persidangan atas perdagangan seks federal dan tuduhan konspirasi yang dituduhkan jaksa melibatkan banyak gadis selama beberapa tahun di awal 2000-an.

Sementara, proyek film terbaru berbanding terbalik dengan dugaan Andrew tidak boleh tampil di depan publik. Setidaknya, ia dilarang tampil di depan umum di layanan Order of the Garter setelah Pangeran William dan Pangeran Charles turun tangan, The Telegraph melaporkan, bulan lalu.

Duke of York awalnya akan muncul bersama keluarga kerajaan Inggris pada prosesi tahunan di Kapel St. George di Windsor, Inggris, Senin, 13 Juni 2022. Namun, bangsawan senior khawatir akan "reaksi" mengenai penampilan Andrew dan melobi Ratu Elizabeth II mengubah rencana sebelum acara.

Anggota keluarga kerajaan, termasuk Pangeran Charles, Pangeran William, dan Duchess of Cornwall difoto di acara tahun ini. Menjelang acara itu, juru bicara Istana Buckingham mengatakan pada Mirror bahwa Andrew akan menghadiri penobatan dan makan siang, "tapi tidak akan jadi bagian dari prosesi atau kebaktian."

4 dari 4 halaman

Tidak Lagi Bergelar HRH

Seorang juru bicara istana menyebut pada Ship bahwa itu adalah "keputusan keluarga" untuk mengeluarkan Pangeran Andrew dari prosesi dan layanan. The Telegraph melaporkan bahwa keputusan tersebut dibuat "setelah intervensi 11 jam oleh Pangeran Wales dan Duke of Cambridge."

Sebuah sumber yang dekat dengan Andrew mengatakan bahwa itu adalah "keputusan pribadi" untuk melewatkan bagian dari acara tersebut. Pangeran Andrew sendiri dilaporkan sedang melobi Ratu untuk mengembalikan salah satu gelar militer dan HRH-nya, serta status "blood prince," yang akan memungkinkannya menghadiri acara kerajaan dengan anggota keluarga lain.

Istana Buckingham mengumumkan pada Januari 2022 bahwa gelar militer dan perlindungan kerajaan Andrew telah dihapus setelah gugatan penyerangan seksual diajukan terhadapnya oleh Virginia Giuffre. Awal tahun ini, istana mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Andrew akan menghadapi gugatan sebagai warga negara.

Sumber kerajaan mengatakan pada Insider bahwa ia tidak akan lagi menggunakan gelar HRH-nya dalam kapasitas resmi apa pun. Pada Februari 2022, Andrew dan Giuffre mencapai penyelesaian di luar pengadilan dengan sejumlah uang yang tidak diungkapkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.