Sukses

Ada Penyandang Disabilitas yang Kendalikan Robot Pelayan Kafe di Jepang

Sebuah kafe di Jepang memberdayakan penyandang disabilitas yang bertindak sebagai pengendali robot pelayan sebuah kafe.

Liputan6.com, Jakarta - Jepang selalu datang dengan inovasi canggih, segar, menginspirasi, nan bermakna dalam. Salah satunya dengan kehadiran robot pelayan kafe yang pengoperasiannya dikendalikan oleh penyandang disabilitas.

Dilansir dari QZ, Rabu (8/12/2021), kafe yang terletak di Tokyo, Jepang tersebut bernama DAWN atau Diverse Avatar Working Network. Kafe ini dikelola oleh robot yang dioperasikan dari jarak jauh oleh para penyandang disabilitas fisik, seperti amyotrophic lateral sclerosis.

Inisiatif ini telah memenangkan hadiah utama dalam Good Design Awards yang bergengsi tahun ini. Juri memuji DAWN karena mengembangkan "robot alter-ego" yang menghilangkan hambatan untuk bekerja.

"Kafe akan berfungsi sebagai titik awal untuk perluasan kontak lebih lanjut antara orang-orang dengan berbagai disabilitas yang menginginkan pekerjaan, perusahaan, dan konsumen," kata panitia dalam pernyataan persnya.

Tantangan merancang solusi untuk populasi yang tinggal di rumah sangat akut di Jepang. Lebih dari seperempat populasi tidak dapat bekerja karena disabilitas fisik, penyakit mental, atau usia.

Pada Februari 2021, Perdana Menteri Yoshihide Suga menunjuk "menteri kesepian" pertama di negara itu. Menteri tersebut adalah seorang pejabat tingkat kabinet yang bertugas menangani isolasi sosial dan lonjakan bunuh diri di antara pekerja perempuan Jepang pada 2020.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Respons Positif

Kentaro Yoshifuji, CEO Ory Laboratory, perusahaan rintisan teknologi di balik DAWN, menyarankan bahwa model kerja jarak jauh kafe dapat menjadi jalan menuju pekerjaan bagi orang-orang yang dibebani dengan tugas penitipan anak dan homeschooling. Atau ditujukan untuk orang-orang yang karena alasan kesehatan, tidak dapat terjun ke masyarakat di masa pandemi Covid-19.

"Dapatkah kita semua, penyandang cacat dan berbadan sehat, menemukan komunitas baru dan berpartisipasi saat dikurung di rumah kita?" tulisnya di situs DAWN.

DAWN dimulai sebagai kafe pop-up pada 2018. Didorong oleh respons positif dari pelanggan dan karyawan tentang pembukaan awal, Ory Laboratory membuka kafe permanen di distrik Nihonbashi Tokyo pada Juni.

Robot pelayan menyajikan makanan sederhana, seperti burger dan hidangan nasi, disebut OriHime-D. Mereka pertama kali dikembangkan oleh Yoshifuji ketika dia tidak bisa bersekolah karena kondisi medis.

3 dari 4 halaman

Tugas Robot

Server robot setinggi empat kaki menyambut pengunjung, menerima pesanan, mengantarkan makanan, dan membersihkan meja. Di DAWN, mereka memakai aksesori, seperti syal atau topi dan kartu identitas dengan foto para pekerja yang mengendalikannya di belakang layar.

Setiap bot memiliki kamera internal, mikrofon, dan speaker. 14 motor joint OriHime-D memungkinkan mereka untuk bertugas membawa nampan atau piring dan cangkir pick-up. Di luar kafe, robot pelayan juga berfungsi sebagai pemandu dan penyambut di department store, stasiun transportasi, dan kantor perusahaan di seluruh Jepang.

Banyak pengusaha beralih ke robotika dan otomatisasi untuk menjembatani kesenjangan dalam angkatan kerja. Sebuah laporan 2018 yang diterbitkan oleh Dana Moneter Internasional menempatkan Jepang di antara "ekonomi paling terintegrasi robot di dunia dalam hal kepadatan robot," dengan sekitar tiga robot per pekerja manusia di sektor manufaktur.

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.