Sukses

Uni Eropa Didesak Dukung Oposisi Venezuela

Pemerintah Venezuela menuduh pihak Uni Eropa memiliki tujuan konspirasi dan memaksa ketiganya naik ke pesawat kembali dan pulang ke Madrid.

Liputan6.com, Caracas - Desakan makin menguat terhadap Uni Eropa untuk menyatakan secara resmi dukungan kepada oposisi utama di Venezuela setelah tiga anggota Parlemen Eropa ditolak masuk ke Venezuela pada Minggu 17 Februari 2019.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (19/2/2019), Pemerintah Venezuela menuduh mereka memiliki tujuan konspirasi dan memaksa ketiganya naik ke pesawat kembali dan pulang ke Madrid.

Ketiga anggota Parlemen Eropa itu diundang oleh anggota Parlemen Venezuela untuk berkunjung ke negeri itu.

"Sangat tidak mengenakkan dan jelas menunjukkan Venezuela adalah negara yang disandera oleh satu kekuatan hampir mirip Korea Utara," kata Esteban Gonzalez Pons, anggota senior Parlemen Eropa kepada wartawan setibanya di Madrid.

Penghinaan diplomatik itu memicu permintaan kepada Brussels untuk bersikap lebih keras terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Amerika dan banyak negara lain telah mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara setelah menuduh pemilihan yang curang tahun lalu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Para Anggota Parlemen Eropa Serukan Tindakan

Para anggota parlemen konservatif Eropa yang dilarang memasuki Venezuela akhir pekan lalu mendesak diplomat penting Uni Eropa untuk menangguhkan kontak dengan pemerintah Nicolas Maduro.

Esteban Gonzalez Pons, ketua kelompok parlementer Partai Populer Eropa, juga menyerukan sanksi Eropa terhadap menteri luar negeri Venezuela, Jorge Arreaza, yang telah memerintahkan agar para para anggota parlemen Uni Eropa itu dicekal dengan alasan bahwa mereka berkonspirasi untuk melawan pemerintah Venezuela.

Kelima pengunjung itu diundang oleh kongres yang dipimpin oleh Juan Guaido dari pihak oposisi, yang diakui Parlemen Eropa dan mayoritas anggota UE sebagai pemimpin sementara Venezuela.

Berbicara kepada para wartawan di Madrid Senin 18 Februari 2019, setelah kembali dari Caracas, Gonzalez Pons mengatakan bahwa komisaris urusan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, hendaknya membatalkan Kelompok Kontak Internasional yang mengupayakan pembicaraan di Venezuela.

Dia juga meminta negara-negara anggota blok itu untuk mengusir para duta besar yang ditugaskan oleh Maduro. Gonzales Pons berjanji akan kembali ke Venezuela pada hari Sabtu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.