Sukses

5 Fakta Menarik Netflix, Streaming Hiburan Paling Diburu Saat Pandemi

Perusahaan streaming raksasa, Netflix, mendapat lonjakan pendapatan karena karantina pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Proyeksi pertumbuhan yang lebih lemah dari yang diantisipasi untuk kuartal ketiga hampir tidak menghalangi aplikasi rilis film yang kontrovesial ini di era pandemi.

Netflix yang sempat mendapat pukulan kecil di bulan September, saat ini sudah mengalami lonjakan pendapatan yang cukup besar. Saham perusahaan yang berbasis di Los Gatos, California ini sekali lagi mendekati level puncak.

Berikut 5 fakta menarik yang menunjukkan seberapa besar perusahaan telah mendominasi hiburan di saat pandemi Covid-19, melansir laman Forbes, Kamis (22/10/2020). 

1. USD 235 Miliar

Angka ini merupakan kapitalisasi pasar Netflix sehari sebelum ditetapkan untuk merilis pendapatan di kuartal ketiga.

Naik hampir USD 100 miliar pada tahun 2020, menjadikan perusahaan streaming raksasa yang berusia 23 tahun ini sebagai salah satu dari 20 perusahaan terbesar du S&P 500 berdasarkan kapitalisasi pasar, bahkan di hadapan media andalan seperti Walt Disney, Comcast, dan AT&T.

2. 60 Persen

Saham Netflix melonjak lebih dari 60 persen sejak awal tahun. Sebagai perbandingan, S&P 500 hanya naik 6,5 persen pada tahun 2020.

Miliarder pendiri dan CEO perusahaan, Reed Hastings, telah mendapatkan hampir USD 2 miliar selama pandemi.

Pria berusia 60 tahun yang meluncurkan Netflix sebagai layanan berlangganan DVD pada 1997 dan memiliki sekitar 1 persen sahamnya, sekarang memiliki kekayaan sekitar USD 5,4 miliar.

 

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelanggan Netflix Naik 26 Juta Orang

3. 195 Juta

Itu adalah jumlah pelanggan berbayara yang diharapkan Netflix, naik 2,5 juta kuartal ke kuartal dan sejalan dengan panduan terbaru perusahaan.

Netflix mengatakan bulan Juni mereka menambah 26 juta pelanggan (10 juta di kuartal pertama dan 16 juta di kuartal kedua). Hal tersebut dikarenakan adanya karantina di rumah yang ketat sehingga masyarakat beralih ke aplikasi streaming raksasa tersebut dan meninggalkan bioskop.

4. USD 6,4 Miliar

Diperkirakan Netflix akan menarik hampir USD 6,4 miliar pendapatan kuartal ketiga, naik lebih dari 20 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan juga diperkirakan akan melaporkan pendapatan sekitar USD 2,13 per saham, turun dari USD 1,47 per shaam tahun lalu karena meningkatkan biaya di tengah pandemi.

5. USD 670

Target Bank of America diterbitkan dan naik hampir 17 persen dari target sebelumnya yaitu USD 575 dan mewakili target harga Netflix tertinggi di Wall Street. 

Terlepas dari ketidakpastian jangka pendek, Bank of America mengatakan pihaknya terus melihat percepatan pertumbuhan pelanggan Netflix selama paruh pertama tahun ini sebagai keuntungan permanen. Target harga rata-rata Netflix yang mencakup sahamnya adalah sekitar USD 527 dalam 1 persen dari harga saat ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.