Sukses

Data Menunjukkan Perempuan Butuh 12 Tahun Agar Bisa Setara dengan Pria dalam Teknologi

Industri teknologi selama ini memang didominasi oleh kaum pekerja laki-laki.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini, kaum laki-laki memang lebih menonjol pada bidang teknologi dibandingkan perempuan. Sehingga teknologi masih berjuang dalam hal keragaman gender.

Secara keseluruhan, perempuan yang bergelut pada bidang teknolog baru 28,8 persen dari jumlah tenaga kerja yang saat ini.

Melansir dari CNBC, Selasa (6/10/2020), meskipun angka dari tahun ke tahun terus meningkat, menurut data dari AnitaB.org, sebuah organisasi global teknologi bagi perempuan, menunjukkan jika jumlahnya terus meningkat dengan kecepatan saat ini, maka dibutuhkan waktu 12 tahun bagi perempuan untuk melihat representasi yang setara di bidang teknologi.

Data tersebut dapat ditemukan dalam laporan tahunan ke-10 AnitaB.org yang berujudul Perusahaan Teknologi Teratas bagi Wanita.

Laporan pembanding tersebut melihat secara khusus pada karyawan di bidang teknis dan kemajuan yang dicapai perusahaan menuju ekuitas.

Di mana memecahkan representasi perempuan secara keseluruhan di bidang teknologi, juga menyoroti organisasi yang bergerak ke arah yang benar dengan program dan kebijakan yang dimiliki organisasi untuk mendorong pertumbuhan angkatan kerja.

Setelah mengumpulkan dan menganalisis data dari 51 perusahaan yang berpartisipasi, lalu mengurutkan perusahaan ke dalam kategori kecil, menengah dan besar berdasarkan ukuran tenaga kerja teknologi mereka.

Namun perlu diperhatikan bahwa banyak perusahaan teknologi besar seperti Facebook, Netflix dan Google tidak berpartisipasi dalam survey Anitab.org ini.

Pada perusahaan kecil teknologi dengan jumlah tenaga kerja <1.000 orang, ditemukan jumlah karyawan perempuan rata-rata 30,2 persen.

Adapun pada perusahaan teknologi menengah dengan tenaga kerja 1.000-10.000 orang, rata-rata 29,6 karyawan adalah perempuan.

Untuk perusahaan besar dengan tenaga kerja teknologi >10.000 orang, rata-rata 27 persen karyawannya adalah perempuan.

 

 

Sehingga untuk menentukan pemenang kategori perusahaan kecil, menengah dan besar AnitaB.org menobatkan perusahaan yang mendapat skor di 25 besar persentil setiap kategori sebagai pemenangnya.

Untuk perusahaan kecil, di mana terdapat 10 perusahaan yang berpartisipasi, PepsiCo, The New York Times dan ThoughtWorks diberi peringkat sebagai pemimpin.

Ini setelah menerima skor tinggi untuk representasi perempuan serta kebijakan dan program yang mendukung pekerja perempuan.

Untuk kategori menengah, di mana terdapat 30 perusahaan berpartisipasi, dengan Airbnb, Morgan Stanley, Ultimate Software, dan empat perusahaan lainnya ditunjuk sebagai pemimpin.

Terakhir, untuk kategori besar, di mana terdapat 11 perusahaan yang berpartisipasi, dengan Accenture, ADP dan Capital One dinobatkan sebagai pemimpin.

“Sangat bangga dengan kemajuan yang ditunjukkan laporan tahun ini dalam hal peningkatan representasi perempuan di bidang teknologi, namun masih banyak yang perlu dilakukan terutama dalam hal representasi perempuan kulit berwarna,” kata Brenda Darden Wilkerson, Presiden dan CEO AnitaB.org.

Menurut laporan tersebut, 14,1 persen tenaga teknologi saat ini adalah perempuan kulit putih, 9,6 persen adalah perempuan Asia, 2,2 persen adalah perempuan kulit hitam dan 1,7 persen adalah perempuan latin.

Ketika melihat representasi dewan, 29,8 persen anggota dewan adalah perempuan dengan hanya 6,6 persen perempuan ini adalah perempuan kulit berwarna.

Untuk mengubah angka ini, perusahaan tidak hanya perlu mendiversifikasi tempat di mana mereka mencari karyawan baru, tetapi mereka juga perlu melepaskan diri dari gagasan “tokenisme”.

 

Reporter: Tasya Stevany

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saksikan Video Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.