Sukses

YLKI Minta Rencana Kenaikan Harga Minyakita Dibatalkan, Ini Alasannya

Kepala Bidang Pengaduan YLKI Rio Priambodo menanggapi soal rencana kenaikan harga minyakita.

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta rencana kenaikan harga minyak goreng Minyakita dibatalkan. Salah satu pertimbangannya adalah dampak terhadap daya beli masyarakat.

Kementerian Perdagangan tengah memproses kenaikan harga Minyakita di pasaran. Dari semula Rp 14.000 per liter, kini harga Minyakita akan dipatok Rp 15.000 per liter. 

Kepala Bidang Pengaduan YLKI Rio Priambodo menyampaikan ada aspek daya beli masyarakat yang harus dijaga. Meski, rencananya kenaikan harga hanya sebesar Rp 1.000 per liter.

"YLKI meminta wacana kenaikan tersebut diurungkan demi menjaga daya beli konsumen," ucap Rio kepada Liputan6.com, Jumat (10/5/2024).

Dia menjelaskan, minyak goreng sebagai salah satu kebutuhan primer di tengah masyarakat disinyalir akan berdampak pada harga lainnya. Misalnya, terhadap harga-harga pangan lainnya.

Utamanya, kata Rio, pada jenis-jenis makanan olahan yang salah satu komponennya menggunakan minyak goreng. Apalagi, target pasar Minyakita adalah kelompok UMKM dan usaha mikro.

"Kenaikan harga Minyakita berpotensi memicu kenaikan harga lain seperti makanan yang produksinya menggunakan minyak goreng," tuturnya.

Rencana Kenaikan Harga

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau Minyakita di angka Rp 15.000 per liter. Angka ini naik Rp 1.000 jika dibandingkan dengan HET Minyakita saat ini yang tercatat Rp 14.000 per liter.

"Saya usulkan naik Rp 1.000 (per liter Minyakita)," kata Mendag Zulkifli Hasan kepada awak media di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 6 Mei 2024.

Penyesuaian harga Minyakita ini untuk membiayai dari sisi kemasan. Saat ini, pihaknya masih terus melakukan pembahasan terkait rencana kenaikan HET Minyakita.

"Sedang didiskusikan untuk disesuaikan (harganya)," tegasnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tahan Harga

 Tahan Harga di Lebaran

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan bahwa tidak akan ada kenaikan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah mendatang.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan, pihaknya telah melakukan dialog dengan para pelaku usaha maupun asosiasi pedagang untuk tetap mempertahankan harga Minyakita di level Rp 14.000 per liter.

“Jadi isu yang terjadi waktu itu adalah adanya isu akan kenaikan HET minyak goreng, nah itu sudah kita sampaikan bahwa untuk saat ini kebijakan (harga) minyak goreng ini tidak akan ada kenaikan harga acuan (HET), setidaknya sampai Lebaran nanti,” kata Isy usai acara Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri dikutip dari Antara.

 

 

3 dari 4 halaman

Harga Minyakita Bakal Naik Lagi

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau Minyakita di angka Rp 15.000 per liter. Angka ini naik Rp 1.000 jika dibandingkan dengan HET Minyakita saat ini yang tercatat Rp 14.000 per liter.

"Saya usulkan naik Rp 1.000 (per liter Minyakita)," kata Mendag Zulkifli Hasan kepada awak media di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/5/2024).

Penyesuaian harga Minyakita ini untuk membiayai dari sisi kemasan. Saat ini, pihaknya masih terus melakukan pembahasan terkait rencana kenaikan HET Minyakita.

"Sedang didiskusikan untuk disesuaikan (harganya)," tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan bahwa tidak akan ada kenaikan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah mendatang.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan, pihaknya telah melakukan dialog dengan para pelaku usaha maupun asosiasi pedagang untuk tetap mempertahankan harga Minyakita di level Rp 14.000 per liter.

“Jadi isu yang terjadi waktu itu adalah adanya isu akan kenaikan HET minyak goreng, nah itu sudah kita sampaikan bahwa untuk saat ini kebijakan (harga) minyak goreng ini tidak akan ada kenaikan harga acuan (HET), setidaknya sampai Lebaran nanti,” kata Isy usai acara Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri dikutip dari Antara.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

4 dari 4 halaman

Dijual Rp 17 Ribu, Minyak Goreng Minyakita di Papua Lewati Harga Eceran Tertinggi

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua menemukan penjualan minyak goreng merek Minyakita di Kota Jayapura yang melebihi harga eceran tertinggi (HET) sehingga pihaknya bakal meningkatkan pengawasan terhadap penjualan bahan pangan.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Papua, Omah Laduani Ladamay mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan penjualan bahan pangan secara intens, mengingat kebutuhan di bulan Ramadhan ini cukup tinggi.

 “Pemerintah telah menetapkan (HET) Minyakita subsidi kemasan satu liter senilai Rp14 ribu karena itu para pedagang tidak diperbolehkan menaikkan harganya,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (12/3/2024).

Menurut Laduani, pihaknya menemukan minyak goreng tersebut dijual dengan harga Rp17 ribu sehingga akan ditindaklanjuti bersama instansi terkait.

“Minyakita ini harusnya dijual Rp14 ribu, tetapi terjadi lonjakan harga di lapangan,” ujarnya.

Dia menjelaskan telah mengirim surat ke Satuan Tugas (Satgas) Pangan Papua terkait temuan tersebut agar segera ditindaklanjuti sehingga tidak menimbulkan keresahan pada masyarakat.

“Kami telah berkoordinasi dengan Satgas Pangan karena ini sudah menyalahi aturan,”katanya.

Dia menambahkan pihaknya juga bakal memanggil para distributor Minyakita untuk meminta klarifikasi.

“Bila perlu pedagang yang jual di atas Rp14 ribu diberikan peringatan supaya tidak lagi berani jual di atas HET, dan itu bukan hanya minyak goreng saja namun semua bahan pokok yang masuk dalam subsidi Pemerintah,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.