Sukses

Saatnya Pelaku Wisata Garut Gunakan Asuransi Wisata bagi Pengunjung

Nanti kami akan memfasilitasi dan mempertemukan dengan beberapa jasa usaha asuransi untuk mengasuransikan para pengunjung wisata yang berkunjung ke Desa Wisata Sindangkasih ini.

Liputan6.com, Garut - Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Garut, Jawa Barat mengajak pelaku wisata di kota Intan Garut mulai memberikan asuransi wisata, untuk memberikan rasa aman bagi pengunjung.

“Nanti diharapkan desa wisata ini dapat mengakses keuangan lebih mudah lagi,” ujar Sekretaris TPAKD Kabupaten Garut, Bambang Heri Susanto, dalam Rapat Teknis Program Kerja Ekosistem Inklusi Keuangan Desa Wisata (EKIDEW) di Desa Wisata Sindangkasih, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jumat (3/5/2024).

Menurutnya, potensi inklusi keuangan yang menghasilkan ragam produk jasa keuangan tanah air saat ini cukup besar untuk dinikmati masyarakat, namun sayang peluang tersebut belum dirasakan secara optimal oleh warga.

Khusus kawasan wisata, hadirnya asuransi wisata yang dikenalkan secara langsung oleh perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perwakilan Tasikmalaya tu, bisa menjadi solusi peningkatan kunjungan wisata, seiring hadirnya rasa aman yang diberikan pengelola wisata bagi mereka.

“Nanti kami akan memfasilitasi dan mempertemukan dengan beberapa jasa usaha asuransi untuk mengasuransikan para pengunjung wisata yang berkunjung ke Desa Wisata Sindangkasih ini,” papar dia.

Ia mencontohkan pengunjung desa wisata Sindangkasih, kecamatan Cilawu yang memiliki beberapa wisata ekstrim seperti river tubing, dan lainnya, tepat untuk menggunakan asuransi wisata untuk melindungi keselamatan pengunjung.

Selain asuransi wisata, produk jasa keuangan lainnya yang bisa dioptimalkan masyarakat yakni Simpanan Pelajar (Simpel), asuransi ternak sapi, asuransi tanaman padi, pemberdayaan UMKM, pengembangan desa wisata, Satu Disabilitas Satu Rekening, dan pemberdayaan kaum perempuan.

Seperti diketahui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mengenalkan inklusi keuangan mengenai ragam produk jasa keuangan di tanah air. Berdasarkan survei terbaru mencatat, tingkat inklusi keuangan di Indonesia sudah mencapai 85 persen, namun tingkat literasi keuangan baru mencapai sekitar 49 persen.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.