Sukses

BMKG: Ada 3 Gempa Susulan setelah Nias Barat Diguncang Magnitudo 6,7

Sebelum dimutakhirkan, gempa bumi tektonik magnitudo 7,2 mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera pada pukul 13.33.09 WIB. Gempa dilaporkan tidak berpotensi tsunami.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada tiga kali gempa susulan setelah gempa magnitudo 6,7 (setelah pemutakhiran) mengguncang Nias Barat, Sumatera Utara, pukul 13.33 WIB, Jumat (14/5/2021).

Hal ini diungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno seperti dilansir Antara hari ini.

"Hingga Jumat (14/5) pukul 14.30 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak tiga Kali (aftershock)," jelas Bambang.

Sebelum dimutakhirkan, gempa bumi tektonik magnitudo 7,2 mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera pada Jumat (14/5) pukul 13.33.09 WIB. Gempa dilaporkan tidak berpotensi tsunami.

Pusat gempa terletak pada koordinat 0,2 Lintang Utara (LU) dan 96,69 Bujur Timur (BT). Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 125 kilometer (km) arah Barat Daya Kota Lahomi, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara dengan kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang berada di zona outer-rise. Gempa tersebut memiliki mekanisme sesar turun (normal fault).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gempa Nias Barat Terasa hingga Aceh Tengah

Guncangan gempa bumi itu dirasakan di Gunung Sitoli, Kabupaten Nias III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Banda Aceh III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan akan truk berlalu), Aek Godang, Aceh Tengah II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Sementara itu, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, warga diimbau untuk menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa. Atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.