Sukses

Kontroversi Koleksi Fesyen Bertema Teletubbies, Dipuji Paris Hilton tapi Dianggap Seksualisasi Kartun Anak

Sepatu bot Dipsy menjadi salah satu koleksi fesyen kolaborasi yang diluncurkan dan dijual seharga Rp38,3 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Sumber inspirasi fashion bisa datang dari mana saja. Itu pula yang terjadi dengan desain sepatu bot rancangan desainer yang berbasis di New York, Christian Cowan. Ia meluncurkan sepatu bot Teletubbies yang dijual 2.500 dolar AS atau sekitar Rp38,3 juta.

Boots setinggi lutut berwarna hijau Neon itu juga menyematkan bentuk kepada Dipsy, salah satu karakter dari empat Teletubbies yang menggemaskan. Cowan selaku desainer memamerkannya di akun Instagramnya dengan keterangan, "No caption necessary."

Dalam unggahan lain, Cowan yang memiliki klien selebritas, seperti Lady Gaga, Naomi Campbell, dan Beyonce itu menjelaskan inspirasi di balik produk yang disebutnya sebagai 'koleksi kapsul' dengan tema Teletubbies dan harga selangit itu. 

"Saat memutuskan apa kolaborasi kami selanjutnya, kami melemparkan banyak ikon budaya pop, dan kemudian kami tersadar, mari lakukan The Ikon. Kami memperlakukan Dipsy, Laa-Laa, Po,dan Tinky Winky seperti legenda, dipotret dengan gaya Avedon-esque, pakaian ini menceritakan kisah empat karakter legendaris kami," tulis Cowan. 

Jaket denim bergambar Po si Teletubbies merah dijual seharga 595 dolar AS atau sekitar Rp9,1 juta. Sementara, hoodie yang menampilkan Laa-Laa Teletubbies kuning dijual 395 dolar AS atau sekitar Rp6 juta. 

Koleksi juga menghadirkan kaus Tinky Winky si ungu dengan harga 195 dolar AS atau hampir Rp3 juta. Terakhir adalah celana jins model kaki lebar yang menampilkan Dipsy yang dijual 495 dolar AS atau sekitar Rp7,6 juta.

"Peluk erat untuk kolaborasi terbaik yang pernah ada," tulis pihak Teletubbies mengomentari kolaborasi mereka dengan Cowan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dianggap Menseksualisasi Karakter Kartun Anak

Paris Hilton juga mendukung koleksi hasil kolaborasi tersebut. Ibu baru itu menulis, "Butuh!", di kolom komentar unggahan tersebut.

Warganet berbeda menyebut koleksi bertema Teletubbies tersebut sebagai 'Fantasi bayi 90anku', sementara lainnya menulis itu 'benar-benar ikonis'. Namun, tidak semua menyambut positif kolaborasi tersebut.

Sejumlah warganet menuliskan 'persetan' terkait rangkaian item fesyen tersebut. Ada pula yang menyebut harga yang ditawarkan 'kemahalan untuk benda tersebut'. "Seksualisasi kartun anak itu gila," imbuh yang lain, merujuk pose foto-foto di koleksi terkait.

Teletubbies menjadi hit global selama penayangan aslinya di BBC pada 1997 hingga 2001. Program anak itu memenangkan beberapa BAFTA dan dinominasikan untuk dua Daytime Emmy. Penjualan barang dagangan juga meraup lebih dari 1 miliar dolar AS

Acara ini di-reboot di Inggris dan AS pada 2015. Netflix menyusul pada tahun lalu dengan menayangkan versi terbarunya pada 14 November 2022.

Dikutip dari kanal Regional Liputan6.com, dari poster unggahan Netflix, terlihat beberapa perubahan pada Teletubbies, salah satunya adalah wajah bayi matahari yang tampak lebih jelas. Bayi matahari pada Teletubbies versi terbaru pun tidak lagi berwarna kuning, layaknya bayi matahari pada tayangan Teletubbies klasik.

3 dari 4 halaman

26 Episode Baru Teletubbies

Serial Teletubbies di Netflix hadir dalam 26 episode dengan durasi sekitar 12 menit per episodenya. Naskah serial remake itu ditulis oleh Catherine Williams. Sederet nama memerankan para Teletubbies ini, di antaranya Jeremiah Krage (Tinky Winky), Nick Chee Ping Kellington (Dipsy), Rebecca Hyland (Laa-Laa), dan Rachelle Beinart (Po).

Tayangan empat teman warna-warni ini hadir sebagai obat untuk mengenang masa kecil. Seperti sebelumnya, mereka hadir dalam petualangan penuh keajaiban. Selain itu, setiap episode berisi lagu 'Tummy Tales' baru.

Teletubbies merupakan serial televisi yang diciptakan Anne Wood dan Andrew Davenport. Serial anak-anak ini tayang pertama kali pada Maret 1997 hingga Februari 2001 di BBC Two. Sementara itu, di Indonesia, Teletubbies tayang di Indosiar pada 2000. Selanjutnya, GTV juga sempat menayangkan ulang serial ini pada 2018.

Menurut laporan tahunan BBC 1998 dan 1999, Teletubbies menjadi merek terkemuka dengan pendapatan lebih dari 46 juta dolar AS. Teletubbies dinikmati anak-anak di 120 negara dan ditayangkan dalam 20 bahasa. Disebutkan pula bahwa saat menulis serial ini, Co-creator Teletubbies, Andrew Davenport, terinspirasi dari pendaratan di bulan dan penampilan fisik para astronaut.

4 dari 4 halaman

Memecahkan Patung Teletubbies

Masih terkait Teletubbies, kali ini cerita datang dari Hong Kong. Mengutip Worldofbuss, Rabu, 25 Mei 2022, seorang anak tak sengaja memecahkan sebuah patung Teletubbies setinggi 1,8 meter di sebuah toko mainan yang dipajang sejak November 2021.

Insiden terjadi di sebuat toko mainan yang berada di Langham Place. Ia tak sengaja menjatuhkan patung Teletubbies bernilai Rp90 juta.

Tidak mengalami luka dalam kejadian tersebut, namun orangtua bocah ini harus mengganti kerugian tersebut senilai Rp60 juta. Pekerja toko mainan KK Plus mengklaim bocah tersebut menendang patung tersebut hingga terjatuh. Namun, rekaman CCTV menunjukkan fakta berbeda.

Patung tersebut nyatanya tidak ditendang si bocah, melainkan terjatuh saat bocah itu bersandar. Bocah tersebut bahkan mencoba mencegah patungnya jatuh. Cuplikan video rekaman CCTV yang viral dalam media sosial ini pun ramai diperbincangkan dan pihak toko pun mendapat berbagai sorotan.

Karena terungkap sebuah kebenaran di balik kejadian pecahnya patung Teletubbies tersebut, ayah dari bocah ini pun memprotes pekerja toko yang menyalahkan putranya. Akhirnya, pihak toko mengembalikan uang ganti rugi tersebut dan akan membatasi produk rapuh untuk dipajang di toko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.