Sukses

Cegah COVID-19 di Rumah Sakit, RSHS Bentuk Tim Satgas AKB

Antisipasi adanya paparan COVID-19 di fasilitas publik, RS Hasan Sadikin Bandung bentuk tim Satgas AKB

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat membentuk tim Satuan Tugas COVID-19 Adaptasi Kebiasaan Baru (Satgas AKB). Tim penyisir itu beranggotakan pegawai bagian umum, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan komite mutu rumah sakit. 

Menurut Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSHS, M. Kamaruzzaman, hal itu untuk mengantisipasi adanya paparan COVID-19 di fasilitas publik rumah sakit. Kamaruzzaman mengatakan fasilitas publik yang dilakukan penyisiran diantaranya adalah kantin dan toilet.

Nah itu juga sekarang kita ketatkan, baik itu untuk protokol kantin kita, tidak boleh banyak orang dan makanan sudah dalam bentuk siap saji. Sehingga bisa gampang dibawa dan mereka tidak boleh lama apabila di kantin. Paling lama kita batasin sampai 20 menit, nongkrong atau baca disitu,” kata Kamaruzzaman dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Senin, 27 Juli 2020. 

Kamaruzzaman mengaku berdasarkan informasi yang diterimanya, paparan tertinggi COVID-19 di rumah sakit berasal dari kantin dan toilet. Artinya, paparan COVID-19 di fasilitas pendukung rumah sakit yang masuk kategori zona oranye, lebih tinggi dibandingkan ruang isolasi yang masuk ketegori zona merah.

Sedangkan fasilitas lainnya sebut Kamaruzzaman, seperti di perpustakaan diberlakukan hal serupa. Kerumunan orang diminimalisasi tidak lebih dari setengah jam.

“Kita terus memantau kesehatan masyarakat yang ada di rumah sakit, khususnya para pegawai kami. Dari petugas yang paling depan memberikan layanan sampai dengan yang ada di dalam. Intinya kami memiliki motto tidak menularkan dan tidak tertular,” ucap Kamarruzzaman.

 

Sementara untuk pencegahan paparan COVID-19 terhadap pasien yang hendak diperiksa, rumah sakit yang bertanggung jawab langsung ke Kementerian Kesehatan itu telah mendirikan tenda. Tenda itu didirikan di luar ruang pendaftaran rawat jalan.

Alasannya adalah paparan COVID-19 dapat diminimalkan saat di ruangan terbuka. Karena dalam ruangan tertutup jelas Kamaruzzaman, potensi terpapar COVID-19 sangat tinggi.

“Ada tenda besar tuh di luar ruang rawat jalan. Pasien yang datang juga diperiksa sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Seperti diperiksa suhu badannya dengan thermo gun, mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mendaftar dan tentunya menjaga jarak,” ungkap Kamaruzzaman.

Kamaruzzaman menyebutkan RSHS merupakan rumah sakit yang paling minim terjadi paparan COVID-19 di Jawa Barat. Pasalnya baru seorang petugas medis yang terpapar COVID-19 dan itu pun sudah sembuh.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19