Sukses

Tak Kunjung Padam, Kebakaran California Diprediksi Membara Hingga Akhir Agustus

Pejabat California mengatakan bahwa kebakaran lahan yang melanda wilayahnya diprediksi akan terus berkobar hingga akhir Agustus mendatang.

Liputan6.com, Los Angeles - Kebakaran lahan di negara bagian California, Amerika Serikat (AS), belum juga usai. Musibah itu tercatat sebagai yang terbesar dan diperkirakan api akan terus berkobar selama bulan Agustus. Demikian kata para pejabat setempat.

Kebakaran Kompleks Mendocino disebut telah meluas hingga lebih dari 117 ribu hektar, atau hampir sekitar luas kota Los Angeles. Menurut Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California, sepertiga wilayah kobaran api telah berhasil dikendalikan, namun tetap masih ada risiko penyebaran.

Dikutip dari BBC pada Rabu (8/8/2018), petugas pemadam kebakaran disebut telah menangani 18 semburan api besar di seluruh California, di tengah angin kencang dan kelembaban rendah yang tengah melanda negara bagian itu.

Kebakaran, yang terdiri dari dua titik api utama di wilayah utara, dinyatakan sebagai yang terbesar dalam sejarah California, sekaligus sebagai siaga nasional.

Para pejabat telah menetapkan target untuk memadamkan api pada pertengahan Agustus, tetapi mereka sekarang mengatakan akan membutuhkan waktu lebih lama hingga perkiraan awal September.

Api mengamuk di sebagian besar wilayah pedesaan, dan telah membumihanguskan 75 bangunan, serta memaksa evakuasi ribuan orang.

Kebakaran di sisi lebih utara, atau dijuluki Kebakaran Carr, dilaporkan telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan menghancurkan lebih dari 1.500 struktur. Hingga Senin 6 Agustus. kebakaran tersebut telah melahap hampir 160.000 hektar lahan, dan baru bisa dikuasai oleh petugas pemadam sekitar 47 persen.

Di saat bersamaan, berbagai kebakaran terpisah juga semakian banyak bermunculan di area antara Kota Sacramento dan Redding.

Sedangkan di wilayah selatan, kebakaran yang disebut Api Kudus, menyebar secara dramatis pada Senin, dan sempat membuat dua orang pejalan kaki terjebak di tengah kobaran api.

Setidaknya 14.000 orang petugas pemadam kebakaran berjuang untuk menguasai api, sekaligus mencegah penyebarannya meluas.

Mereka dibantu oleh personel personel militer AS dan lebih dari 1.000 tahanan, --mayoritas dianggap sebagai dianggap pelanggar berisiko rendah-- bekerja secara sukarela, namun dibayar oleh pemerintah sebesar US$ 2 (setara Rp 28.000) per harinya.

Tenaga pemadam ahli dari Australia dan Selandia Baru juga telah tiba untuk berbagi keahlian dalam memerangi kebakaran semak.

Petugas pemadam kebakaran mengatakan kepada LA Times tentang jadwal melelahkan mereka. Yang satu mengatakan bahwa krunya hanya bisa tidur di kursi mesin pemadam kebakaran pada beberapa malam.

"Di masa lalu, ada satu atau dua kebakaran besar dalam setahun. Sekarang bencana tersebut terjadi di tiga hingga empat tempat selama lebih dari seminggu," kata Omar Estorga, kapten kru yang bertugas memadamkan Kebakaran Carr.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebakaran Kompleks Medocino

Hampir separuh dari total sepuluh kebakaran hutan terbesar di California telah terjadi dalam satu dekade terakhir, menurut kantor berita Reuters.

Di sisi lain, belum diketahui bagaimana Kebakaran Kompleks Mendocino bermula. Namun, banyak meyakini hal tersebut disebabkan oleh percikan api dari sebuah ban yang kempes.

Para pejabat mengatakan percikan yang muncul dari roda mobil yang kempes, bergesekan dengan aspal pada 23 Juli, dan kemudian berubah menjadi kebakaran besar yang masih terus berlangsung hingga lebih dari dua minggu kemudian.

Selama akhir pekan, cuaca kering dan panas memungkinkan Kebakaran Kompleks Mendocino semakin meluas, melompat melintasi setidaknya empat anak sungai dan satu jalan besar.

Garis api pelindung, di mana buldoser memotong vegetasi untuk menciptakan penghalang, gagal menahannya.

Surat kabar LA Times mengatakan salah satu dari penghalang imitasi tersebut seharusnya bisa menghentikan laju kebakaran, namun karena cuaca kering menyebabkan arah angin sulit diprediksi.

Para ahli mengatakan tahun ini telah menjadi awal terburuk untuk musim kebakaran dalam satu dekader terkahir, di mana sebelumnya kejadian serupa terjadi berkala pada medio 2012-2017, namun tidak sebesar sekarang .

Ahli meteorologi pada National Weather Service, Brian Hurley, telah memperingatkan bahwa kondisi tersebut tidak akan segera membaik, dengan suhu setinggi 43 derajat Celsius masih akan terus terjadi di beberapa wilayah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.