Sukses

Rencana Gila Swedia Kerahkan Pesawat Pengebom untuk Padamkan Kebakaran Hutan

Pemerintah Swedia berencana menjatuhkan bom untuk padamkan kebakaran hutan, yang telah terjadi sejak dua minggu lalu.

Liputan6.com, Stockholm - Menanggapi kasus kebakaran hutan yang melanda sebagian besar wilayah Swedia di sekitar lingkar Arktik, Angkatan udara setempat mengajukan sebuah ide gila untuk memadamkannya.

Terinspirasi dari cara umumnya manusia memadamkan nyala lilin dengan ditiup, Angkatan Udara Swedia berencana menjatuhkan bom dengan panduan sinar laser di titik-titik pusat api.

Dikutip dari News.com.au pada Kamis (26/7/2018), ide tersebut diajukan berdasarkan asumsi studi kasus, bahwa hempasan udara ketika bom jatuh menyentuh tanah, dapat melenyapkan oksigen dalam skala masif, sehingga api diharapkan sulit untuk terus menyala.

Langkah tersebut utamanya akan dilakukan di medan-medan bencana yang sulit dijangkau, seperti di kawasan perbukitan misalnya.

Saat ini, Angkatan Udara Swedia tengah menyeleksi jenis bom yang tepat untuk rencana gila tersebut. Mereka menjanjikan bahwa eksekusinya nanti akan mematuhi aturan global tentang penggunaan pesawat pembom.

"Oksigen dari api dapat dihilangkan dengan bantuan bom, yang ditembakkan dalam jangka tembak medium dengan navigasi laser," kata Johan Szymanski, pemimpin operasi terkait.

Dijelaskan oleh Szymanski, kemungkinan besar operasi ini akan menggunakan GBU-49, jenis bom dengan laser pemindai yang dilengkapi teknologi GPS, guna menyerang target bergerak di medan-medan sulit.

Ketika berhasil mengunci taget, bom akan dijatuhkan satu persatu di setiap titik api, dengan kecepatan hingga 550 kilometer per jam.

Saat meledak, masing-masing bom seberat 220 kilogram itu bisa memadamkan api hingga radius 100 meter. Teknik eksplosif ini telah terbukti, meski dalam skala lebih kecil, untuk memadamkan kebakaran di sumur minyak.

Kabakaran hutan di Swedia dilaporkan mencapai luas wilayah sekitar 25.000 hektar pada tahun ini, lebih tinggi dari rekor sebelumnya pada 2014, yakni hampir 14.000 hektar.

Api tidak juga berhenti padam setelah melahap area hutan pinus, dan sebagai area pertanian warga di sekitarnya sejak hampir dua minggu lalu.

 

Simak video pilihan berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyerukan Bantuan Internasional

Sementara itu, pemerintah Swedia telah mengeluarkan seruan bantuan darurat kepada Uni Eropa dan dunia internasional, menyusul kebakaran besar yang melanda banyak hutan di hampir seluruh wilayah negara tersebut, akibat cuaca panas ekstrem.

Puluhan titik kebakaran dikabarkan menyapu hutan-hutan kawasan Nordik, termasuk di beberapa bagian lingkaran Arktik, mendorong Stockholm untuk mencari bantuan dari negara tetangga, guna mengendalikan penyebaran api.

Dikutip dari Independent.co.uk pada 19 Juli 2018, puluhan ribu orang diimbau tetap berada di dalam rumah, dengan jendela dan ventilasi tertutup untuk menghindari kepulan asap yang membahayakan kesehatan.

Lembaga Prediksi Cuaca Sipil negara (MSB) mengatakan dua pesawat pemadam kebakaran asal Italia telah dikirim ke wilayah tengah Swedia. Sementara Norwegia mengirimkan bantuan enam buah helikopter ke beberapa titik api terparah.

Tetapi pada Rabu, 18 Juli 2018, pemerintah Swedia meminta bantuan lebih luas karena sebanyak 40 lokasi kebakaran dilaporkan terus mengamuk.

"Fokus saat ini adalah proses pemadaman dari udara, dan kami akan memanfaatkan bantuan yang ada dengan sebaik mungkin, termasuk mengupayakan efisiensi penanganan di siang hari," ujar Britta Ramberg dari MSB kepada kantor berita TT.

"Kami menindaklanjuti dengan permintaan lebih banyak bantuan helikopter serta pesawat pengebom air, dan akan melihat apakah ada kemungkinan negara lain memberi dukungan," lanjut Britta menjelaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.