Sukses

Miliarder Jerman Hilang Tanpa Jejak Saat Bermain Ski di Swiss

Karl-Erivan Haub merupakan pemimpin Tengelmann Group. Kekayaannya dilaporkan mencapai 3 miliar euro.

Liputan6.com, Bern - Tim penyelamat tengah mencari salah satu orang terkaya di Jerman yang hilang saat bermain ski di Pengunungan Alpen. Karl-Erivan Haub, pewaris jaringan supermarket Tengelmann, dikabarkan berada di dekat perbatasan dengan Italia ketika ia menghilang pada 7 April 2018.

Seperti dikutip dari Express.co.uk, Kamis (12/4/2018), miliarder berusia 58 tahun tersebut sedang berlibur di sebuah pondok ski di dekat gunung Matterhorn. Ia tidak muncul dalam sebuah janji pertemuan yang di sebuah hotel di kota resor ski, Zermatt.

Peristiwa tersebut membuat keluarga sang miliarder langsung menghubungi polisi dan tim penyelamat.

Karl-Erivan, yang kekayaan pribadinya diperkirakan mencapai lebih dari 3 miliar euro merupakan seorang yang kerap berlibur ke gunung. Ia berada di Swiss untuk latihan dalam mengikuti perlombaan ski Patrouille des Glaciers yang diselenggarakan oleh militer Swiss.

Perlombaan ski tersebut dikabarkan akan berlangsung pada Selasa, 17 April 2018.

Saudara laki-laki sang miliarder, Christian Haub mengatakan pada harian bisnis Handelsblatt bahwa Karl-Erivan adalah seorang "Alpinist dan pemain ski yang sangat berpengalaman". Ia berharap saudaranya akan ditemukan dalam kondisi selamat.

Namun Christian tidak mengenyampingkan skenario terburuk. "Tentu saja, keluarga kami siap menghadapi situasi itu. Namun, bisnis akan terus berjalan lancar".

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemegang Tampuk Kepemimpinan Tengelmann

Karl-Erivan Haub mengambil alih kepemimpinan Tengelmann pada tahun 2000 setelah ayahnya Erivan Haub meninggal di peternakannya di Wyoming, Amerika Serikat.

Keluarga Haub mulai menjalankan perusahaan sejak masa kekaisaran Jerman pada 1867. Mereka mengimpor teh, kopi, dan komoditas lainnya.

Saat ini, perusahaan itu mempekerjakan 215.000 orang dan menghasilkan 30 miliar euro setiap tahunnya.

Upaya pencarian Karl-Erivan yang menggunakan helikopter dibiayai pihak keluarga. Namun, risiko longsoran salju dan cuaca buruk dilaporkan menghambat upaya mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.