Sukses

Jokowi Janjikan 10 Ribu Ha Lahan Food Estate di Sumba Tengah

Presiden Jokowi bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau kawasan food estate di NTT

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau kawasan food estate di Bukit Ngora Lenang, Lai Patedang, Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/2/2020).

Jokowi mengatakan, pada tahap awal pemerintah baru menyiapkan 5.000 ha lahan untuk food estate atau lumbung pangan di Kabupaten Sumba Tengah. Dari total 5.000 ha lahan yang telah tersedia, 3.000 ha akan ditanam padi dan 2.000 hektare sisanya akan ditanami jagung.

"Tapi ke depan akan diperluas lagi dengan perluasan 10 ribu ha yang nanti dibagi 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 untuk jagung," kata Jokowi, Selasa (23/2/2021).

Lebih lanjut, Jokowi meminta Kementerian PUPR untuk mendukung food estate di Kabupaten Sumba Tengah dengan membangun waduk atau bendungan. "Karena waduk atau bendungan ini nantinya akan mendukung pembangunan food estate atau lumbung pangan yang dibangun di wilayah tersebut," imbuhnya.

"Saya yakini food estate Kalimantan Tengah, Sumut dan NTT ini akan bisa membangun sebuah ketahanan pangan yang baik," tambah Jokowi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kunci dari program pengembangan food estate yakni ketersediaan air untuk irigasi, bersamaan dengan teknologi pertaniannya.

"Sinergi perencanaan infrastruktur irigasi dan pertanian yang dilakukan antara Kementerian PUPR bersama Kementan bertujuan untuk mengembangkan food estate yang modern dan terintegrasi dari hulu ke hilir," terang Menteri Basuki.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bangun Sumur Bor

Dalam mendukung irigasi pertanian pada Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, Ditjen Sumber Daya Air membangun sumur bor berkapasitas 6 liter per detik dan embung dengan kapasitas tamping 850 ribu m3.

Sumur bor dibangun sebanyak 7 unit dengan kedalaman pengeboran 57-70 meter. Masing-masing sumur menggunakan tenaga solar cell dengan jarak antara titik sumur bor ke saluran pembagi sejauh 1,5 km.

Dari 7 sumur bor berkapasitas 50,59 liter per detik dapat memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian seluas 50,59 ha. Sedangkan untuk embung akan menambah areal layanan seluas 200 ha.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.