Sukses

Bangun Food Estate di NTT, Jokowi: 34 Persen Kemiskinan Ada di Sini

Jokowi mengakui bahwa masalah yang terjadi NTT adalah kurangnya pasokan air meski sudah ada embung.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa 34 persen angka kemiskinan di Indonesia berada di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal inilah yang menjadi alasan Jokowi membangun lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Sumba Tengah, NTT.

"Kenapa di kerjakan di NTT, khususnya di kabupaten Sumba Tengah? Karena memang kita harus ngomong apa adanya Pak Bupati, Pak Gubernur, data yang saya miliki 34 persen kemiskinan ada di sini," jelas Jokowi usai meninjau langsung Food Estate di Kabupaten Sumbang Tengah NTT, Selasa (23/2/2021).

Terlebih, kata dia, panen padi yang ada di Sumba Tengah hanya terjadi setahun sekali. Untuk itu, pemerintah membangun food estate agar dalam setahun dapat dua kali panen yakni, padi dan jagung atau kedelai.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kurang Air

Kendati begitu, dia mengakui bahwa masalah yang terjadi NTT adalah kurangnya pasokan air meski sudah ada embung. Pemerintah pun berencana membangun bendungan untuk mengatasi masalah pasokan air tersebut.

"Saya sudah  perintahkan Pak Menteri PU tadi untuk dilihat kemungkinan dibangun waduk atau bendungan kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor," ujarnya.

"Dikuti dengan nanti Kementerian Pertanian untuk membantu kekurangan-kekurangan alsintan, traktor terutama di sini sangat dibutuhkan sekali," sambung Jokowi.

Menurut dia, saat ini food estate di Sumba Tengah baru seluas 5.000 hektare dimana 3.000 hektare ditanam padi dan sisanya ditanam jagung. Jokowi memastikan pemerintah akan memperluas lahan food estate menjadi 10.000 hektare.

"Saya meyakini food estate yang ada di Kalimantan Tengah, food estate yang ada di Sumatera Utara dan food estate yang ada di NTT ini akan bisa kita membangun sebuah ketahanan pangan yang baik untuk negara kita," tutur Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.