Sukses

The Fed Tetap Melanjutkan Tapering Melihat Prospek Ekonomi Baik

Setelah rilis pertumbuhan ekonomi AS tercatat 0,1% pada kuartal I 2014, bank sentral AS optimistis pertumbuhan ekonomi AS membaik.

Liputan6.com, New York - Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve menyatakan optimistis terhadap prospek ekonomi dengan mengumumkan pemotongan pembelian obligasinya.

Pernyataan bank sentral AS ini diberikan setelah rilis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2014 AS. "Informasi terakhir menunjukkan kalau pertumbuhan ekonomi telah kembali naik setelah mengalami cuaca musim dingin buruk. Pengeluaran rumah tangga tampaknya meningkat lebih cepat meski investasi bisnis turun tipis," ujar pernyataan bank sentral setelah pertemuan kebijakan dua hari, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/5/2014).

The Federal Reserve juga mengatakan akan mengurangi pembelian obligasi bulanan US$ 10 miliar menjadi US$ 45 miliar dari sebelumnya US$ 55 miliar. Pengurangan pembelian obligasi itu diharapkan selesai paling cepat Oktober. The Fed telah mengurangi pembelian obligasinya sebanyak empat kali.

Selain itu, pernyataan The Fed itu lebih optimistis daripada yang dikeluarkan setelah pertemuan kebijakan terakhir pada 19 Maret 2014. Ketika itu, The Fed mencatat aktivitas ekonomi melambat.

Sebelum pernyataan bank sentral dirilis, pemerintah melaporkan ekonomi AS tumbuh hanya 0,1% pada kuartal I 2014. The Fed menggantungkan harapan pada data terbaru lain.

"Apa yang The Fed katakan adalah mengabaikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama ini, itu tidak mencerminkan kekuatan yang mendasari dalam perekonomian," ujar Phil Orlando, Chief Equity Market Strategist Federated Investors.

Selain itu, bank sentral AS juga tetap mempertahankan tingkat suku bunga rendah setelah pembelian obligasi selesai. Ke depan, pembelian obligasi akan dibagi antara US$ 25 miliar untuk obligasi dan US$ 20 miliar untuk mortgage backed securities. Pemotongan dilakukan sebanyak US$ 5 miliar per bulan.

Data tenaga kerja dan inflasi masih menjadi salah satu indikator untuk langkah bank sentral AS menaikkan suku bunganya.Inflasi diharapkan tidak lebih dari 2,5% dan tingkat pengangguran sekitar 6,5%.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini