Survei: Warga DKI Pilih Megawati Ketimbang Jokowi

Gubernur DKI bernama lengkap Joko Widodo itu juga diragukan kemampuannya sebagai Presiden.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 09 Feb 2014, 17:02 WIB
Lembaga Survei Nasional (LSN) dalam surveinya menyatakan mayoritas warga DKI Jakarta lebih memilih Megawati Soekarnoputri ketimbang Jokowi dari internal PDIP untuk menjadi calon presiden (capres) 2014. Gubernur DKI bernama lengkap Joko Widodo itu juga diragukan kemampuannya sebagai Presiden.
 
"Publik Jakarta menganggap sosok Megawati yang telah matang dalam dunia politik dan pernah menjabat sebagai wakil presiden dan presiden dianggap lebih pantas daripada Jokowi untuk diusung sebagai capres," kata Peneliti utama LSN Gema Nusantara di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2014).

Hasil itu didasarkan pada survei yang digelar dalam rentang waktu 10 hingga 26 Januari 2014. Hasilnya, sebanyak 33,8% warga DKI Jakarta lebih memilih Megawati Soekarnoputri daripada Jokowi sebagai capres dari kalangan internal PDIP.

Tingginya elektabilitas Mega di kalangan warga Jakarta karena dianggap sebagai tokoh yang syarat pengalaman dan masih layak untuk menjadi presiden yang kedua kalinya.

Sayangnya, apa indikator yang diberikan LSN kepada responden bahwa Mega lebih pantas menjadi capres PDI Perjuangan dibanding Jokowi, Gema tidak bisa menjawab. Dirinya hanya memberikan pilihan mana saja tokoh internal PDIP yang paling layak menjadi capres.

"Kami lempar pertanyaan terbuka dan jawaban publik Mega lebih pantas dari Jokowi sebagai capres," ujar Gema.

Selain Mega dan Jokowi, tokoh-tokoh internal PDIP lainnya yang layak dijadikan capres berturut-turut yakni Puan Maharani 6,5%, Pramono Anung% persen dan Ganjar Pranowo 3,8%.

"Di bawah nama-nama itu menyusul Tjahjo Kumolo, Rieke Diah Pitaloka, dan Budiman Sudjatmiko di bawah 2%," kata dia.

Survei yang dilakukan oleh LSN ini dilaksanakan di 5 wilayah kota dan kabupaten di DKI Jakarta dengan jumlah responden sebanyak 790 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara berjenjang dengan tingkat margin error sebesar 3,5%. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden dengan berpedoman kuesioner. (Ism/Riz)

Baca juga:
Survei: 67,8% Warga DKI Ragukan Kemampuan Jokowi Sebagai Presiden
Survei: Elektabilitas Jokowi Mulai Disusul Tokoh Lain
Survei LSN: 71,2% Warga Jakarta Tak Setuju Jokowi Jadi Capres


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya