Sukses

Ikuti Kementerian Agama, Kemenhub juga Tegur Keras Garuda Indonesia karena Mesin Terbakar

Direktur Utama Garuda Indonesia mengatakan saat ini perusahaan tengah menjalankan proses investigasi untuk mengetahui penyebab terbakarnya mesin pesawat yang menerbangkan jemaah haji tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut sebanyak 450 orang jemaah haji Kloter 5 Embarkasi Makassar terbakar saat mulai terbang. Pesawat ini terpaksa Return to Base (RTB) ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.

Atas insiden tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) langsung memberikan teguran kepada Garuda Indonesia.

"Kami sudah memberikan peringatan kepada Garuda Indonesia untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap pesawat-pesawatnya terlebih di musim haji ini," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada Mereka.com di Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Adita meminta, Garuda Indonesia untuk melakukan pemeriksaan secara ketat terhadap seluruh armada pesawat yang dimilikinya. Dia menekankan permintaan pengetatan pemeriksaan pesawat juga berlaku untuk seluruh maskapai.

"Kepada semua maskapai kami juga meminta untuk juga meningkatkan pemeriksaan yang lebih ketat untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan," bebernya.

Selain pihak maskapai, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara diminta untuk meningkatkan pengawasan terhadap operasi penerbangan haji pada setiap embarkasi.

Investigasi

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, mengatakan saat ini proses investigasi untuk mengetahui penyebab terbakarnya mesin pesawat dengan kode GIA 1105 tersebut masih berlangsung. Sehingga, pihaknya belum memperoleh penyebab pasti atas terbakarnya mesin pesawat pengangkut jamaah haji tersebut.

 

"Belum (ada hasil investigasi)," kata Irfan saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

 

Untuk mencegah insiden terulang, Garuda Indonesia terus melakukan pengecekan terhadap seluruh armada pesawat yang beroperasi.

"Tentu kita terus melakukan pengecekan atas seluruh pesawat," tegasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mesin Pesawat Garuda Kebakar saat Angkut Jemaah Haji, Kemenag Beri Teguran Keras

Sebeumnya, Kementerian Agama (Kemenag) juga telah memberikan teguran keras kepada Garuda Indonesia terkait insiden mesin pesawat Garuda Indonesia terbakar saat membawa jemaah haji kelompok terbang (kloter) lima dari Embarkasi Makassar (UPG-05).

Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag) Anna Hasbie menyatakan, setelah mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin, para jemaah haji dievakuasi ke Asrama Haji Embarkasi Sudiang Makassar. Saat ini, mereka berada di Aula Asrama Haji untuk beristirahat dan menunggu jadwal penerbangan selanjutnya.

Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Muh Tonang, bersama dengan Tim Kesehatan dan Kepala UPT Asrama Haji, mendampingi para jemaah selama proses evakuasi dan istirahat tersebut.

"Malam ini (semalam), Tenaga Ahli Menteri Agama, Hasanuddin Ali, dan salah satu pejabat dari Ditjen PHU akan terbang ke Makassar untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan," ujar Anna ditulis, Kamis (16/5/2024).

Anna menjelaskan bahwa berdasarkan hasil diskusi dengan pihak Garuda Indonesia, maskapai tersebut berjanji akan memberangkatkan kembali jemaah haji UPG-05 pada pukul 21.00 WITA menuju Madinah.

Pesawat yang akan digunakan untuk penerbangan ini awalnya disiapkan untuk memberangkatkan UPG-06, yang baru akan terbang pada pagi hari berikutnya.

3 dari 3 halaman

Siapkan Mitigasi

Dia juga mendesak Garuda Indonesia untuk menyiapkan mitigasi secara menyeluruh dan langkah antisipasi yang tepat.

"Kami meminta agar jadwal penerbangan tetap konsisten dan tidak berubah, karena perubahan ini dapat menyebabkan efek domino," tandasnya.

Anna menyatakan bahwa Garuda Indonesia telah menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut kepada jemaah haji dan Kementerian Agama. Maskapai ini berjanji akan melakukan upaya terbaik untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Dalam menanggapi situasi ini, Kemenag menunjukkan komitmennya untuk menjaga kepentingan dan kenyamanan jemaah haji. Mereka memastikan bahwa setiap langkah diambil untuk meminimalisir dampak negatif dari kejadian ini dan menghindari gangguan lebih lanjut dalam perjalanan ibadah haji.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.