Sukses

IHSG Betah Parkir di Zona Hijau, Investor Asing Belanja Saham BBRI hingga GGRM

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,29 persen ke posisi 6.054,16 pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, 8 April 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau  pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Kamis (8/4/2021).  Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di zona merah.

Mengutip data RTI, IHSG naik 0,29 persen ke posisi 6.054,16. Indeks saham LQ45 menguat 0,17 persen ke posisi 905,67. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 6.062,37 dan terendah 6.030,28. Sebanyak 272 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 191 saham melemah dan 168 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 668.843 kali dengan volume perdagangan saham 12,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 147,30 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran 14.549.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian turun 0,45 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,41 persen.

Sektor saham barang konsumsi melonjak 0,66 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham tambang mendaki 0,64 persen dan sektor saham perdagangan menanjak 0,55 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain saham CITY naik 34,51 persen, saham RODA melonjak 33,78 persen, saham BBHI mendaki 25 persen, saham PTIS melambung 25 persen, dan saham MORE naik 24,76 persen.

Sementara itu, saham-saham yang masuk top losers antara lain saham POLU turun 7 persen, saham CLAY melemah 6,97 persen, saham PDES susut 6,96 persen, saham RELI tergelincir 6,86 persen, dan saham BBSI susut 6,74 persen.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebesar Rp 49,7 miliar, saham UNTR sebesar Rp 18,1 miliar, saham UNVR sebesar Rp 11,8 miliar, saham INCO sebesar Rp 11,3 miliar, dan saham GGRM sebesar Rp 9,1 miliar.

Sementara itu, saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebesar Rp 203,8 miliar, saham ESSA sebesar Rp 22,9 miliar, saham ASII sebesar Rp 16,9 miliar, saham AMRT sebesar Rp 15 miliar, dan saham ARTO sebesar Rp 9,2 miliar.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,75 persen, indeks saham Thailand mendaki 0,19 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,18 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,50 persen.

Lalu indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,04 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,24 persen, dan indeks saham Singapura turun 0,07 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.