Sukses

Tentang Penyakit Lupus, Ketahui Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Salah satu faktor utama yang diduga berperan dalam perkembangan lupus adalah predisposisi genetik

Liputan6.com, Jakarta - Pada tanggal 10 Mei masyarakat internasional memperingati Hari Lupus Sedunia. Sebuah momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit autoimun yang kompleks ini. 

Dirangkum dari berbagai sumber, lupus eritematosus sistemik (LES), adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, menyebabkan peradangan dan kerusakan organ. 

Meskipun terbilang langka, dengan sekitar 5 juta orang di seluruh dunia menderita kondisi ini, namun lupus sering kali masih menjadi misteri bagi banyak orang. Oleh karena itu hari lupus sedunia sebagai bagian dari kampanye meningkatkan kesadaran masyarakat.

Salah satu faktor utama yang diduga berperan dalam perkembangan lupus adalah predisposisi genetik. Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan lupus. 

Namun, gen tidaklah menjadi satu-satunya faktor yang berkontribusi lingkungan juga memainkan peran yang signifikan. 

Paparan terhadap zat-zat tertentu seperti sinar matahari, infeksi virus, dan obat-obatan tertentu telah dikaitkan dengan peningkatan risiko lupus.

Lupus dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, otak, dan organ vital lainnya. Gejalanya pun bervariasi, mulai dari ruam kulit yang khas, nyeri sendi, kelelahan ekstrem, hingga masalah serius pada organ dalam.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Kesadaran

Diagnosis lupus dapat sulit karena gejalanya menyerupai banyak penyakit lain, dan tidak ada satu uji laboratorium tunggal yang secara definitif menentukan lupus.

Pentingnya Hari Lupus Sedunia adalah untuk membuka percakapan dan membangun pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini. Dengan meningkatkan kesadaran, kita dapat mendukung penyintas lupus agar kuat dan tegar.

Peringatan tersebut juga mendorong penelitian lebih lanjut, dan menginspirasi mencari solusi yang lebih baik dalam mendiagnosis, mengelola, dan, pada akhirnya, menyembuhkan lupus. 

Melalui edukasi dan solidaritas, kita dapat memberikan dukungan yang diperlukan kepada mereka yang hidup dengan lupus, serta berkomitmen untuk mewujudkan dunia di mana lupus tidak lagi menjadi ancaman yang menghantui.

Penulis: Belvana Fasya Saad

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.