Sukses

Turbulensi Ekstrem Singapore Airlines SQ321, 1 Penumpang Asal Malaysia Kritis

Turbulensi ekstrem yang terjadi pada pesawat Singapore Airlines SQ321 sebabkan puluhan penumpang luka-luka. Satu diantaranya dirawat di sebuah rumah sakit di Thailand dalam kondisi kritis.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Luar Negeri Malaysia menyampaikan ada 16 warganya yang ikut dalam penerbangan Singapore Airlines SQ321 rute London - Singapura. Dalam perjalanan, pesawat tersebut mengalami turbulensi hebat lalu mendarat darurat di Bandara Svarnabhumi, Bangkok, Thailand pada Selasa, 21 Mei 2024.

Sembilan dari 16 warga Malaysia terluka akibat turbulensi SQ321. Saat ini sembilan orang tersebut --salah satunya kru pesawat-- menjalani perawatan di dua rumah sakit yang ada di Thailand.

"Saat ini, enam warga Malaysia menjalani perawatan di Samitivej Srinakarin Hospital dan tiga lainnya dirawat di Samitivej Sukhumvit Hospital," tulis Kemenlu Malaysia dalam keterangan resmi.

Menurut keterangan kedua rumah sakit, para pasien yang dirawat mengalami luka fisik dan ada juga sampai berimbas ke organ bagian dalam.

Lalu, ada satu dari sembilan penumpang asal Malaysia dalam kondisi kritis.

"Satu orang kritis tapi dalam kondisi stabil," kata pemerintah Malaysia mengutip Channel News Asia, Kamis, 23 Mei 2024.

Kemenlu Malaysia juga menyampaikan bahwa penumpang SQ321 yang terluka saat ini masih dalam perawatan dan menunggu hasil medis keluar.

Pemerintah Malaysia juga berbelasungkawa atas satu penumpang Singapore Airlines dalam penerbangan tersebut berumur 73 tahun bernama  Geoffrey Kitchen yang meninggal dunia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penerbangan Singapore Airlines SQ321 Alami Turbulensi Ekstrem Tiba-Tiba

Penerbangan Singapore Airlines SQ321 mengalami "turbulensi ekstrem yang tiba-tiba" pada hari Selasa kemarin di mana pesawat tiba-tiba naik dan turun beberapa kali.

Penumpang dan awak yang kebingungan menceritakan tentang "penurunan drastis" setinggi 1.800 meter dalam waktu sekitar tiga menit. Kondisi ini menyebabkan mereka yang tidak mengenakan sabuk pengaman terlempar ke langit-langit kabin.

Ketika mereka tiba di Singapura pada hari Rabu, seorang penumpang mengatakan orang-orang terlempar ke dalam kabin dengan sangat keras hingga membuat langit-langit penyok, menyebabkan puluhan orang terluka di kepala mengutip Global Liputan6com.

Pesawat, yang membawa 211 penumpang dan 18 awak, melakukan pendaratan darurat di Bandara Suvarnabhumi Bangkok, di mana staf medis menggunakan brankar untuk mengangkut korban cedera ke ambulans yang menunggu di landasan.

Pihak bandara di ibu kota Thailand menyatakan total 83 penumpang dan awak terluka.

3 dari 4 halaman

Daftar Penumpang Singapore Airlines dan Negara Asal

Berikut daftar kewarganegaraan dari total 211 penumpang dan 18 awak kabin di dalam pesawat tersebut:

  • 56 orang dari Australia
  • 47 orang dari Inggris
  • 41 orang dari Singapura
  • 23 orang dari Selandia Baru
  • 16 orang dari Malaysia
  • 5 orang dari Filipina
  • 4 orang dari Irlandia
  • 4 orang dari Amerika Serikat
  • 3 orang dari India
  • 2 orang dari Indonesia
  • 2 orang dari Myanmar
  • 2 orang dari Spanyol
  • 2 orang dari Kanada
  • 1 orang dari Jerman
  • 1 orang dari Israel
  • 1 orang dari Islandia
  • 1 orang dari Korea Selatan
4 dari 4 halaman

WNI Tak Terluka

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Judha Nugraha pada Selasa malam mengonfirmasi tidak ada Warga Negara Indonesia yang menjadi korban alam insiden turbulensi Singapore Airlines.

"KBRI Bangkok telah berkoordinasi dengan otoritas setempat, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden turbulensi yang dialami pesawat Singapore Airlines," sebut Judha dalam pesan tertulisnya kepada awak media.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.