Sukses

Mengenal Panggung Krapyak, Tempat Berburu dan Berkumpulnya Para Raja Yogyakarta

Panggung Krapyak yang berlokasi di Jalan KH Ali Maksum, Panggungharjo, Sewon, Yogyakarta ini merupakan salah satu situs peninggalan Kerajaan Mataram.

Liputan6.com, Yogyakarta - Panggung Krapyak yang berlokasi di Jalan KH Ali Maksum, Panggungharjo, Sewon, Yogyakarta ini merupakan salah satu situs peninggalan Kerajaan Mataram. Jaraknya, sekitar tiga kilometer dari Alun-Alun Selatan Yogyakarta dan bisa ditempuh dalam waktu enam menit.

Berbeda dengan situs sejarah lainnya yang mengharuskan wisatawan untuk merogoh kocek, di sini wisatawan tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis untuk masuk ke area Panggung Krapyak.

Bangunan ini dulunya dipakai oleh para raja untuk berkumpul, berburu binatang buas, dan juga untuk mengintai para musuh. Dari bagian atas bangunan ini, siapa pun dapat melihat area selatan dari Yogyakarta dengan jarak tertentu.

Berikut adalah beberapa fakta menarik Panggung Krapyak Yogyakarta.

1. Bagian dari garis imajiner

Garis imajiner atau sumbu filosofis Yogyakarta merupakan garis khayal di Keraton Yogyakarta yang dipercaya menjadi salah satu acuan tata kota Yogyakarta. Garis ini menghubungkan beberapa titik penting di Yogyakarta, seperti laut selatan, Keraton Yogyakarta, Alun-Alun, dan Gunung Merapi.

2. Arsitektur bangunan kuno

Karena dibuat pada era Kerajaan Mataram, maka bentuk bangunan yang ada juga mengikuti jenis-jenis bentuk bangunan pada era tersebut. Bangunan ini berbentuk persegi empat dengan dinding yang tebal dan tumpukan bata merah.

Selain bentuknya yang unik, tiap sisi dari bangunan ini masing-masing memiliki satu buah pintu dan dua buah jendela yang memiliki bentuk melengkung di bagian atasnya, sehingga mirip seperti rancangan pintu dan jendela masjid.

Bangunan ini terdiri dari dua lantai, dengan fungsi yang berbeda. Lantai pertama dari Panggung Krapyak memiliki empat ruangan dengan lorong sebagai penghubungnya. Sementara lantai dua bangunan ini, tepatnya di bagian tenggara dan barat daya wisawatan dapat menemukan lubang yang cukup lebar yang disinyalir memiliki fungsi sebagai tempat raja untuk berburu.

3. World heritage

Meskipun pada tahun 2006 mengalami kerusakan akibat gempa dan harus dipugar, tetapi bangunan ini menjadi salah satu bagian dari world heritage. Sebab, Panggung Krapyak memiliki nilai sejarah yang erat dalam hal mempertahankan wilayah Yogyakarta, peninggalan Kerajaan Mataram, dan erat kaitannya dengan Keraton Yogyakarta.

 

Penulis: Yohana Nabilla

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.