Sukses

Produsen Eropa Disebut Bakal Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia, Mulai Produksi 2024

Industri otomotif di Indonesia masih cukup seksi bagi banyak produsen dunia, termasuk yang berasal dari Eropa

Liputan6.com, Jakarta - Industri otomotif di Indonesia masih cukup seksi bagi banyak produsen dunia, termasuk yang berasal dari Eropa. Terlebih, percepatan penggunaan kendaraan listrik kini terus digenjot oleh pemerintah, dengan berbagai regulasi dan insentif yang bakal diterapkan.

Seperti dijelaskan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufiek Bawazier pihaknya telah menerima beberapa calon investor baru untuk berinvestasi di Tanah Air.

"Saya pribadi sudah menerima beberapa calon investor untuk mobil dari Eropa, China, dan Jepang," ujar Taufiek, saat ditemui di sela-sela gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023, Senin (20/2/2023).

Namun, Taufik sendiri tidak bersedia menjelaskan lebih detail, terkait merek yang akan berinvestasi membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.

"Kalau diomongin dulu, nanti orangnya malah nggak jadi ini," tegas Taufiek.

Sementara itu, Taufik bahkan telah menyebutkan, jika pembangunan untuk pabrik kendaraan listrik baru dari merek Eropa ini, bakal mulai dibangun tahun ini.

"Tahun ini bangun, produksi tahun 2024. Brand Eropa, listrik semuanya,” pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rencana Investasi Volkswagen

Sebelumnya, pada tahun lalu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengabarkan, Ford (Amerika Serikat) dan Volkswagen alias VW (Jerman) bakal menaruh investasi untuk industri mobil listrik di Indonesia.

Kehadiran dua perusahaan otomotif dunia tersebut mengemuka setelah Pemerintah RI melakukan perbincangan dengan Elon Musk, CEO Tesla beberapa waktu lalu.

"Kemarin VW juga sudah melakukan kunjungan, dan di sana akan berproduksi tapi bukan sekarang, sekarang masa konsturksi mungkin produksinya 2024-2025 karena itu bagian dari hilirisasi," kata Bahlil Lahadalia saat itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.