Sukses

Yenny Wahid Dinilai Cocok Dampingi Ganjar di Pilpres 2024

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, dinilai cocok untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo di pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, dinilai cocok untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo di pilpres 2024.

"Alasannya mendukung Yenny, pertama karena beliau ada seorang sosok tokoh perempuan yang disenangi semua umat karena pluralismenya sangat tinggi dan itu yang kita angkat," kata Ketum Sedulur Ganjar Pranowo, Raden Zieo Suroto, saat jumpa pers di Resto Caspar Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Selain alasan itu, lanjut Raden, nama Yenny Wahid menjadi pemuncak dari poling yang diadakan oleh internal kelompok relawanannya.

Dia mengurai, selain Yenny, poling tersebut berisi nama-nama seperti Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Mahfud Md hingga Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan.

"Jadi nama Mbak Yenny ini kita jaring usai internal melakukan polling, dan polling itu terdiri dari berbagai tokoh lain yang direkomendasikan oleh kami, kelompok aktivis dan LSM," klaim Raden.

Meski begitu, Raden memastikan dukungan ini akan segera diberitahu kepada pihak yang bersangkutan lewat momentum silaturahmi dalam waktu yang secepat-cepatnya.

"Kita akan kasih tahu lewat silaturahmi dan itu akan dilakukan secepatnya," yakin Raden.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerakan Akar Rumput

Sebagai informasi, Sedulur Ganjar Pranowo mengklaim diri sebagai kelompok independen yang tidak terafiliasi partai atau pribadi perseorangan.

Dukungan terhadap Ganjar adalah gerakan akar rumput dan secara kolektif memiliki misi senada untuk memajukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di tahun 2024.

"Kita ini relawan independen dan bukan dibentuk Ganjar atau partai, kita bukan relawan LSM dan bukan juga humas. Perwakilan kita sudah tersebar ada di 150 kabupaten dan 5 negara di seluruh dunia," Raden menutup.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.