Sukses

Anies Baswedan: Gagal dan Keberhasilan bukan soal Mampu atau Tidak

Anies Baswedan berpesan agar para alumni perguruan tinggi terus berinteraksi kepada institusi kampus dan para dosen agar berbagi pengalaman terus terjaga.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpesan agar para alumni perguruan tinggi terus berinteraksi kepada institusi kampus dan para dosen agar berbagi pengalaman terus terjaga.

Hal ini disampaikannya dalam sambutan rapat kerja dan dialog nasional Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Kaumy), Sabtu (12/3/2022).

Menurut dia,komunikasi seperti ini dirasa penting di tengah era disrupsi. Terlebih, komunikasi dari para alumni kepada institusi, mahasiswa, dan para dosen kampus dapat dijadikan sebuah pembelajaran tentang perubahan yang terjadi di luar kampus.

"Alumni perguruan tinggi berada di dalam kancah percaturan perubahan, penting sekali bagi para alumni untuk berinteraksi langsung dengan pengelola universitas untuk berbagi pengalaman dalam bentuk hikmah agar bisa dijadikan sebagai materi pembelajaran bagi kampus-kampus untuk para mahasiswa, dosen agar bisa mengikuti perubahan yang terjadi di dunia luar kampus," kata Anies.

Dia menambahkan, organisasi-organisasi alumni seperti Kaumy sebaiknya perlu didorong agar para mahasiswa dan dosen dapat memperbarui segala pengalaman tentang non kampus dari para alumni.

Dia mengingatkan, agar komunikasi seperti ini perlu dijaga konsistensinya untuk menyiapkan generasi baru yang bisa memenangkan perubahan zaman. Sebab menurut Anies sebuah individu ataupun kelompok tidak berhasil tentang menghadapi perubahan bukan karena tidak dapat membaca perubahan itu sendiri.

"Seringkali gagal atau berhasil, bukan soal mampu atau tidak mampu, tetapi soal membaca perubahan atau tidak membaca perubahan karena itu penting sekali membaca tren perubahan, bersiap untuk bisa tidak hanya memenangkan tapi juga melampaui perubahan itu," kata Anies.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peluang di Pilpres

Sebelumnya, hasil survei sejumlah lembaga survei politik beberapa waktu terakhir memperlihatkan daya tarik para kandidat calon presiden bergeser ke nama-nama berlatar belakang kepala daerah.

Para capres yang saat ini menjabat sebagai gubernur, lebih menarik atau menjadi favorit para pemilih sehingga memimpin dalam peringkat elektabilitas.

Hal ini juga terungkap dalam survei lembaga Development Techonology Strategy (DTS) Indonesia yang digelar Februari 2022 dan dirilis awal Maret 2022. Nama-nama seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hampir selalu berada di peringkat front runner, selain Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan sejumlah nama berlatar belakang menteri, militer, politisi atau ketua partai lainnya.

Kepala Pusat Penelitian Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Firman Noor menilai, hal itu karena daya tarik partai politik, atau sosok kader partai politik yang rendah di mata publik.

Kinerja para kepala daerah yang dinilai bagus atau berprestasi oleh warga masyarakat menjadi daya tarik yang mengungkit rating disukai dan keterpilihan.

"Apalagi jika dilihat dari survei DTS para kandidat dipilih di wilayah di mana mereka jadi kepala daerah. Jadi terlihat bahwa para pemilih menentukan pilihan karena faktor kinerja yang dinilai baik oleh warga masyarakatnya. Pak Anies di Jakarta atau Pak Ganjar di Jawa Tengah. Oleh karenanya wajar jika seandainya pilkada dilakukan saat ini, mereka pasti akan terpilih kembali,” papar Prof. Firman Noor saat menjadi narasumber dalam rilis survei DTS Indonesia secara daring pada Selasa (1/3/22).

Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.