Sukses

Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-29 pernah menjadi rektor termuda se-Indonesia

Informasi Pribadi

  • Nama LahirAnies Rasyid Baswedan
  • LahirKuningan, Jawa Barat
  • Tanggal7 Mei 1969
  • KebangsaanIndonesia
  • IstriFery Farhati Ganis
  • AnakMutiara Annisa Baswedan Mikail Azizi Baswedan Kaisar Hakim Baswedan Ismail Hakim Baswedan
  • ProfesiAkademisi, Pejabat

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-29 Republik Indonesia

  • Masa Jabatan27 Oktober 2014 - 27 Juli 2016
  • MenggantikanMohammad Nuh

Rektor Universitas Paramadina ke-2

  • Masa Jabatan15 Mei 2007 - 6 Januari 2015
  • MenggantikanNurcholish Madjid
  • DigantikanFirmanzah
  • PrestasiRektor Termuda di Indonesia

Manajer Riset IPC, Inc, Chicago

  • Tahun2004
  • BidangAsosiasi Perusahaan Elektronik Sedunia

Berita Terkini

Lihat Semua

Anies Baswedan (lahir 7 mei 1969) pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-29. Ia memiliki latar belakang seorang akademisi. Anies pernah menjadi rektor termuda se-Indonesia, saat menjabat sebagai rektor Universitas Paramadina pada tahun 2007 hingga 2015. Cucu dari pejuang kemerdekaan, Abdurrahman Baswedan, pernah mencalonkan diri menjadi calon presiden di Pemilu 2014 lewat konvensi Partai Demokrat.

Anies Baswedan dilahirkan dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid. Kedua orangtuanya berasal dari kalangan akademisi. Ayahnya merupakan dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Sedangkan ibunya seorang guru besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta. Ia memulai pendidikan di TK Masjid Syuhada dan melanjutkan di SD Laboratori Yogyakarta. Kemudian ia bersekolah di SMP Negeri 5 Yogyakart dan selanjutnya di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Ia pernah dinobatkan menjadi Ketua OSIS se-Indonesia pada 1987. Di sela pendidikannya di tingkat SMA, Anies terpilih mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika Serikut. Hal tersebut yang membuat Anies terlambat lulus SMA.

Anies terjun ke dunia jurnalistik setelah lulus dari SMA, dengan bergabung ke TVRI Yogyakarta. Ia melanjutkan pendidikan strata 1 di Fakultas Ekonomi, UGM. Anies mendapatkan beasiswa kuliah musim panas dalam bidang kajian Asia di Sophia University, Tokyo, setelah memenangkan lomba menulis mengenai lingkungan. Anies melanjutkan pendidikan masternya di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997 dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi. Berbagai pengalaman Anies di bidang akademik mengantarkannya menjadi Rektor Universitas Paramadina pada 15 Mei 2007.

Anies Baswedan merupakan salah satu pendiri sekaligus Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Dari Yayasan ini, Anies mendapat penghargaan Golden Awards tahun 2013. Tahun 2010, Anies Baswedan termasuk pada 500 muslim berpengaruh di dunia oleh The Royal Islamic Strategic Studies Center, Jordania. 

Masuk Daftar Tokoh Masa Depan

Mantan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan terpilih sebagai satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang versi majalah Foresight yang terbit di Jepang tahun 2013 lalu. Nama Anies dicantumkan bersama tokoh-tokoh dunia seperti Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Presiden Venezuela Hugo Chavez, dan Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband.

Dalam edisi khusus berjudul "20 Orang 20 Tahun" itu Foresight mengulas Anies sebagai salah satu calon pemimpin Indonesia masa mendatang. Foresight juga menulis, cucu almarhum AR Baswedan--tokoh yang ikut andil dalam meraih kemerdekaan Republik Indonesia--itu adalah seorang muslim moderat yang sampai saat ini tetap konsisten pada pendiriannya untuk tidak memihak pada kekuatan (politik) tertentu. Majalah bulanan Foresight diterbitkan salah satu penerbit tertua Jepang, Shinchosha, dan merupakan majalah berkualitas prima yang mengulas berita dan analisis politik dan ekonomi internasional dan domestik Jepang.

Sebelumnya, pada April 2008, majalah Foreign Policy, Amerika, pernah memilih Anies Baswedan sebagai satu-satunya orang Indonesia yang masuk dalam daftar "100 Tokoh Intelektual Dunia" bersama Noam Chomsky, Al Gore, Francis Fukuyama, Samuel Huntington, Vaclav Havel, Thomas Friedman, Bernard Lewis, Lee Kuan Yew dan pemenang Nobel asal Bangladesh Muhammad Yunus.

 

Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, Astri Megatari. (Merdeka.com/Nur Habibie)