Sukses

Sambut Waisak, Gibran Rakabuming Pasang Patung Buddha Tidur di Balai Kota Solo Selama Sebulan

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming kerap mendapatkan komentar negatif di media sosial. Hal itu karena sikapnya sebagai pemimpin daerah yang memberikan tempat bagi semua agama untuk merayakan hari-hari besarnya semeriah mungkin.

Begitu juga menjelang Hari Raya Waisak, Gibran pun menyiapkan sebuah replika patung Buddha Tidur berukuran cukup besar terpasang di plaza Balai Kota Solo. Di sekitar patung juga dipasang puluhan ornamen lainnya berbentuk stupa, lampion serta 5 replika patung Buddha lainnya juga terpajang di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Solo, depan kantor Gibran Rakabuming Raka.

Gibran Rakabuming mengatakan pemasangan ornamen bernuansa agama Buddha tersebut untuk menyemarakkan peringatan Hari Suci Waisak 2567 BE yang jatuh pada hari Minggu, 4 Juni 2023.

"Silakan dinikmati besok Sabtu, Minggu ada event Waisak," ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu, 30 Mei 2023, melansir merdeka.com. Gibran mengaku tak takut keputusannya tersebut dianggap kontroversial, karena di Solo sendiri tak banyak masyarakat yang menganut agama Buddha.

Gibran Rakabuming Raka juga tak peduli disebut 'kafir' warganet seperti saat perayaan Nyepi. Di mana saat itu ia dan anaknya Jan Ethes mengikuti pawai ogoh-ogoh. Suami Selvi Ananda itu meminta masyarakat untuk ikut meramaikan kegiatan Waisak di plaza Balai Kota. Gibran berdalih bahwa balai kota terbuka untuk semua pihak untuk menggelar berbagai acara.

"Takut apa? Wong koyo ngono kok diladeni (orang seperti itu tak usah diladeni). Yang namanya balai kota itu tempat untuk semua ya. Bukan untuk kegiatan keagamaan saja, tapi kegiatan anak muda, kegiatan nobar ya tak olehke (diizinkan),” tutur Gibran.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini

2 dari 4 halaman

Peringatan Waisak di Solo

Putra sulung Presiden Jokowi mengatakan, ornamen yang ada di sekitar Balai Kota Solo itu akan terpasang dari 29 Mei hingga 24 Juni 2023. Ketua Panitia Waisak Bersama Kota Solo, Metasiri Sutrisno menyampaikan, ada berbagai kegiatan dalam perayaan hari istimewa bagi umat Buddha kali ini.

Pada 4 Juni 2023, akan ada pentas seni, drama ketoprak, tarian, paduan suara dan wayang kulit di Balai Kota Solo. Kemudian pada 10 Juni dilanjutkan kegiatan tradisi Pindapata, yaitu para umat menyedekahkan makanan dan minuman kepada biksu yang berjalan dari Jalan Jenderal Sudirman hingga halaman Balai Kota Solo.

"Nanti ada juga kegiatan festival anak, lomba story telling, lomba mewarnai dan lomba daur ulang produk. Nanti mbak Selvi dan mas Ethes (Jan Ethes) juga akan ikut memeriahkan acara," terangnya. Sedangkan, puncak perayaan Waisak di Kota Solo akan digelar pada hari Minggu 18 Juni 2023. Ada sekitar 1.000 umat Buddha yang akan hadir.

Sebelumnya, Gibran bahkan didoakan masuk neraka jahanam dan dituduh murtad usai menghias kota Solo dengan miniatur stupa untuk merayakan Hari Raya Waisak Nasional di tahun ini. Padahal, Gibran hanya ingin menjadikan Solo sebagai kota yang toleran, sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.

3 dari 4 halaman

Gibran Balas Cuitan Nyinyir Warganet

Hal tersebut tampak saat Gibran membalas cuitan nyinyir warganet terhadap kebijakannya. "Kok mau ya memfasilitas agama lain dalam hari perayaannya seperti ini. Apa gak takut dicap murtad?," cuit akun Twitter @DeHoutman_id pada Selasa (30/5/2023).

Warganet tersebut membahas jika memfasilitasi hari perayaan umat agama lain akan membuat seorang Muslim kehilangan amalnya. "Memfasilitasi hari perayaan umat agama lain @gibran_tweet bisa kehilangan amalnya satu Qiroth sebagai Muslim. Astaqhfirullah.. masuk neraka jahanam lu Gibran," cuitnya lagi.

Bosan mendapatkan komentar serupa, Gibran sampai sulit berkata-kata. Ia pun meminta warganet tersebut berhenti berkomentar mengenai hal tersebut.

"Bang udah bang," katanya singkat sambil memberikan emoji menangis. Ini bukan kali pertama Gibran mendapatkan sorotan setelah menghias kota Solo sesuai hari besar keagamaan. Ia bahkan disebut kafir usai menghiasi kota kelahirannya itu dengan dekorasi pohon Natal sampai menggelar pawai Ogoh-ogoh saat Hari Raya Nyepi lalu

Komentar Gibran ini langsung menjadi perhatian banyak warganet. Tak sedikit yang mendukungnya, dan membalas komentar nyinyir warganet tersebut. Gibran Rakabuming juga disumpahi beberapa warganet atas kebaikan hatinya membuka ruang toleransi dengan ikut merayakan Nyepi.

4 dari 4 halaman

Gibran Menghormati Hari Raya Nyepi

Meski begitu, kakak dari Kaesang Pangarep dan Kahiyang Ayu ini tak mau ambil pusing. Ia percaya, Indonesia sinonim dari keragaman seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Karenanya, ia menghormati Hari Raya Nyepi.

"Yang komentar positif lebih banyak, kita kan Solo, kota yang toleran. Berbhineka Tunggal Ika jadi tidak masalah kalau kita merayakan Festival Ogoh-ogoh, Natal, Imlek," ucapnya.

Dilansir dari video wawancara dari kanal YouTube Berita Surakarta, Selasa, 21 Maret 2023, Gibran balik menuding mereka yang intoleran, kaum yang berpikir sempit. "Kita kan orang yang open minded. Kalau orang-orang yang seperti itu, komentar-komentar negatif itu orang yang pikirannya sempit,” tutur suami dari Selvi Ananda ini.

Gibran mengaku tak hanya kena nyinyir, ia disumpahi masuk neraka. Namun ia tak merasa gentar. Baginya, persatuan di tengah keragaman adalah yang utama. "Oh ya, toh? Enggak juga sih, ada (netizen) yang nyumpahi (saya) masuk neraka juga. Ya biarin saja, wong ed** kok. Nnggak usah dibahaslah," kata Gibran.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini