Sukses

6 Fakta Menarik Gunung Soputan, Gunung Api Paling Aktif di Sulawesi

Gunung Soputan memiliki ketinggian 1.809 mdpl. Gunung ini berlokasi sekitar 50 kilometer di sebelah barat daya-selatan kota Manado dan jaraknya sekitar 12 kilometer di sebelah timur laut kota Tombatu, kabupaten Minahasa Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Soputan merupakan gunung berapi yang terletak di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Gunung ini terbentuk pada masa Kuarterner di tepi selatan kaldera Tondano, dan salah satu gunung api teraktif di Sulawesi.

Gunung Soputan memiliki ketinggian 1.809 mdpl. Gunung ini berlokasi sekitar 50 kilometer di sebelah barat daya-selatan kota Manado dan jaraknya sekitar 12 kilometer di sebelah timur laut kota Tombatu, kabupaten Minahasa Tenggara.

Soputan merupakan sistem vulkanik aktif yang terdiri dari beberapa gunung. Letaknya di tepi selatan kaldera Tondano dan mungkin adalah pendakian terbaik di provinsi Sulawesi Utara. 

Kawah gunungnya sering ditutup dan pendakian terkadang hanya dapat dilakukan dari Pinabetengan ke kawah pertama karena tidak aman untuk mendaki ke puncak kerucut itu sendiri.

Masih banyak hal mengenai Gunung Soputan selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Soputan yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com pada Rabu, 22 Mei 2024. 

1. Hampir Tiap Tahun Meletus

Mengutip dari laman Gunung Bagging, telah terjadi banyak letusan gunung berapi. Dalam dekade terakhir ini Soputan telah meletus setidaknya setiap tahun.

Sebagai gunung yang aktif, Soputan juga menjadi sumber material berupa batu dan pasir. Di daerah kaki gunung Soputan memiliki material yang baik untuk bahan pembangunan rumah atau gedung oleh masyarakat sekitar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Titik Awal Pendakian

Titik awal pendakiannya adalah di Pinabetengan yang hanya berjarak satu jam perjalanan dari Tomohon. Bus berangkat dari Manado hingga Kawangkoan (2-3 jam perjalanan) meskipun kebanyakan orang hanya tinggal di Tomohon karena lebih sejuk dan dekat.

Menemukan pemandu lokal di Pinabetengan mungkin bisa dilakukan, tetapi akan lebih baik jika mencoba mengaturnya terlebih dahulu sebelum sampai di tujuan. Dari Pinabetengan (800m) jalan setapak lebar mengarah melalui perkebunan terbuka dan lahan pertanian.

3. Pemandangan Gunung Klabat Selama Pendakian

Pemandangan indah Danau Tondano dan Gunung Klabat di kejauhan. Setelah melintasi sungai kecil, melewati ‘pos’ kecil di hutan pinus (1.200 mdpl) dan kemudian melewati daerah longsor, jalan setapak berubah menjadi sungai kecil dan bau belerang semakin tercium.

Setelah 20 menit mengarungi sungai, Anda akan mencapai kolam air semen yang tampaknya dibangun untuk mengukur ketinggian air guna melihat apakah sumber tersebut cukup untuk air minum di desa-desa setempat.

3 dari 4 halaman

4. Melewati Hutan Pinus

Di luar sungai, jalur dari Pinabetengan mengarah ke kawasan hutan pinus datar yang indah yang dikenal sebagai 'basecamp' (1.326 mdpl) tempat para pendaki sering berkemah. Dari segi waktu sebaiknya pendaki tidak perlu berkemah.

Hal ini karena jika pendakian dilakukan pagi-pagi sekali dengan membawa senter untuk menikmati pemandangan dari atas saat matahari terbit, maka bisa dilakukan dalam satu hari yang panjang. Dari tempat tersebut, pendaki seharusnya sudah mencapai basecamp dalam waktu kurang dari 3 jam.

Seiring berjalannya waktu, pendakian ke gunung ini menjadi sedikit lebih sulit karena ternyata ukuran kerucutnya semakin besar. Anda harus meluangkan waktu total 5--7 jam untuk pendakian ke luar (tergantung apakah Anda ingin mencoba mencapai puncak yang sebenarnya) dan 3--4 jam untuk kembali.

5. Abu Vulkanik di Puncak Gunung Soputan 

Di basecamp Anda akan dapat melihat kerucut asap dari puncak Soputan itu sendiri. Kelihatannya dekat tapi sebenarnya jaraknya masih 4 kilometer.

Tidak jauh dari basecamp Anda akan melihat sebuah kawah tua yang tampaknya tidak aktif di sebelah kiri (1.460 mdpl), dengan Lokon dan Klabat terlihat di kejauhan saat cuaca bagus. Dari sini jalan setapak mengarah ke titik kecil yang cemerlang, sudut pandang yang sempurna (1.470 mdpl) untuk puncak yang curam.

4 dari 4 halaman

6. Jalur Pendakian Lain

Terdapat beberapa alternatif jalur yang bisa lo lewati untuk mendaki Gunung Soputan. Jalur pendakian tersebut berlokasi di sisi utara, timur, dan barat Gunung Soputan.

Namun pertama-tama dari Manado Anda harus menuju Kawangkoan, Kabupaten Minahasa selama 2--3 jam. Sesampainya di Kawangkoan, lalu naik ojek kurang lebih selama 30 menit untuk menuju Desa Touure.

Jalur pendakian Gunung Soputan berada di belakang gereja di Touure. Butuh sekitar dua hari satu malam untuk sampai ke puncak dan kembali ke desa. 

Jalur pendakian tersebut dimulai dengan jalan lebar menuju ladang di belakang gereja di Toure. Setelah berjalan kaki selama kurang lebih satu jam, jalan mulai menyempit dan akan memasuki kawasan hujan.

Di tengah perbukitan, Anda bisa belok ke kanan untuk keluar dari jalur utama menuju jalur pendakian yang sebenarnya. Makin lama, hutan di jalur pendakian tersebut makin lebat. Beberapa jam setelah melewati jalur tersebut, trek akan berubah jadi sungai kecil.

Setelah menyusuri sungai, Anda akan menemukan jalan setapak dan tanjakan curam, serta hutan pinus. Nantinya, di puncak Gunung Soputan Anda akan disuguhi pemandangan indah ke garis pantai, Gunung Klabat dan Gunung Lokon di kejauhan, serta Gunung Sempu, puncak berhutan di dekatnya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.