Sukses

Raja Charles III dan Pangeran William Batalkan Agenda Publik Kerajaan karena Kampanye Pemilu Inggris

Anggota keluarga kerajaan secara historis tidak terlibat dalam politik, mereka mengubah jadwal di tengah kampanye agar perhatian masyarakat fokus pada Pemilu.

Liputan6.com, Jakarta - Raja Charles III dan Pangeran William membatalkan sejumlah agenda pertemuan yang sudah dijadwalkan selama dalam sepekan terakhir. Hal ini terkait dengan jadwal kampanye Pemilu Inggris yang diumumkan oleh Perdana Menteri Rishi Sunak pada 4 Juli 2024.

Mengutip laman People, Jumat (24/5/2024), sebelumnya Raja Charles telah memiliki agenda publik kerajaan pada 23--24 Mei 2024. Istana berharap dapat menjadwal ulang pembatalan agenda tersebut.

Pangeran William juga memiliki agenda kerajaan pada pekan ini yang tiba-tiba dibatalkan. "Keluarga kerajaan akan terus menunda pertemuan yang mungkin tampak mengalihkan perhatian atau mengalihkan perhatian dari kampanye pemilu," kata Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan pada 22 Mei 2024.

Pembatalan acara tersebut terjadi di tengah kembalinya Charles baru-baru ini ke tugas publik di tengah pengobatan kankernya. Istri Pangeran William, Kate Middleton, juga mengambil langkah mundur dari acara publik di tengah diagnosis kanker yang dideritanya.

Meskipun anggota keluarga kerajaan secara historis tidak terlibat dalam politik, mereka mengubah jadwal mereka di tengah pemilu. Menyesuaikan jadwal selama kampanye pemilu adalah praktik standar, tujuannya untuk memastikan perhatian masyarakat tetap tertuju pada pemilu dan isu-isu utama yang dihadirkannya.

Penting juga agar para bangsawan tidak ditanyai tentang masalah politik saat mereka sedang bertugas. Meskipun masih belum diketahui seperti apa enam minggu ke depan bagi para bangsawan pekerja seperti Raja Charles dan Pangeran William.  

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Memusatkan Perhatian pada Pemilu

Juru bicara Istana Buckingham mengatakan bahwa keluarga kerajaan akan menunda pertemuan yang dapat dianggap sebagai konflik di tengah pemilu. "Yang Mulia menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada siapa pun yang mungkin terkena dampaknya," kata juru bicara tersebut.

Acara memperingati 80 tahun Pendaratan D-Day, termasuk perjalanan luar negeri pertama Raja Charles sejak ia mengumumkan diagnosis kankernya pada Februari lalu. Diperkirakan semuanya akan berjalan sesuai jadwal, sementara acara lainnya sedang ditinjau dan akan dinilai berdasarkan kasus per kasus. 

Ekspektasi seputar acara klasik bulan Juni di kalender kerajaan seperti Trooping the Color dan Order of the Garter Day masih belum jelas. Disebutkan, Pangeran William dan Raja Charles keduanya berangkat kerja pada hari pengumuman pemilu.

Pangeran Wales memimpin upacara penobatan pagi hari di Kastil Windsor atas nama ayahnya. Raja Charles menjadi tuan rumah resepsi sore hari bagi para pemenang The Prince Trust Awards 2024 di Istana Buckingham. 

3 dari 4 halaman

Marah dengan Kunjungan Harry dan Meghan ke Nigeria

Raja Charles melanjutkan tugas kerajaannya pada 30 April 2024 setelah pengumuman diagnosis dan pengobatan kankernya pada tanggal 5 Februari. Raja 75 tahun itu telah menyinggung bahwa dia sangat senang bisa kembali terlibat di depan publik.

Adapun Pangeran William, meminta dukungan beberapa sepupu pertamanya untuk mengadakan pesta kebun Istana Buckingham pada 21 Mei 2024. Putri Kate sejauh ini tetap tidak menjadi sorotan saat menjalani perawatan kanker.

Baru-baru ini Pangeran Harry dan Meghan Markle selama tiga hari ke Nigeria, hal ini dikabarkan mengusik emosi keluarga Kerajaan Inggris. Penulis dan dan ahlo kerajaan Tom Quinn mengungkapkan kepada Mirror bahwa perjalanan pasangan Sussex itu 'mengonfirmasi ketakutan terburuk' yang dipikirkan keluarga Harry.

Ia menyebut kunjungan itu membuat Pangeran William dan Raja Charles III 'benar-benar marah'. "Semua yang Anda harapkan dari kunjungan resmi kerajaan ada di sana – resepsi, kunjungan ke sekolah dan badan amal, hingga tentara yang terluka dan orang cacat," katanya, dikutip dari NY Post, Jumat, 17 Mei 2024. "Charles dikatakan lebih marah dari siapa pun"

4 dari 4 halaman

Mirip Perjalanan Tur Kerajaan

Pasangan Sussex diundang ke Nigeria oleh kepala staf pertahanan negara Afrika Barat tersebut, yakni pejabat militer tertinggi di Nigeria. Sumber di Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris mengatakan kepada The Daily Mail bahwa Pangeran Harry dan Meghan 'mengunjungi Nigeria dalam kapasitas pribadi' dan Pemerintah Inggris tidak terlibat dalam 'mengatur atau memfasilitasi' kegiatan mereka.

Walau begitu, lawatan keduanya sangat identik dengan tipikal tur kerajaan. Salah satunya diundang menghadiri resepsi yang digelar oleh Kepala Staf Pertahanan Nigeria untuk menghormati keluarga militer. Dalam kesempatan itu, keduanya juga sempat berpidato.

"Pidato Meghan dan Harry serta seluruh sikap mereka diatur untuk memberikan kesan bahwa mereka masih bangsawan yang dibayar penuh," kata Quinn, seraya menambahkan bahwa William dan Raja Charles III 'tidak menyukainya sedikit pun'.

Perjalanan mereka ke Nigeria merupakan tanda bahwa mereka telah 'menjadi nakal', klaim Quinn. Ia mengatakan bahwa Firma khawatir bahwa pasangan tersebut akan 'menipu atau memainkan trik pada seseorang'.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini