Sukses

Jejak Korea pada Yakiniku Jepang

Yakiniku mulai muncul di Jepang selepas Restorasi Meiji terjadi. Ada pengaruh Korea di dalamnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pernah makan yakiniku? Daging panggang ala Jepang itu ternyata terpengaruh dari budaya makan di Korea.

Yu Kato, marketing Yakiniku Like, restoran fastfood yakiniku pertama di Jakarta mengatakan, ada kemiripan makanan itu dengan bulgogi. Proses memasaknya juga mirip, sama-sama dibakar di atas panggangan.

Ternyata, Korea lah yang menginspirasi menu yakiniku dari Jepang hingga menjadi favorit banyak orang di seluruh dunia. Meski begitu, ada perbedaan mendasar antara yakiniku dan bulgogi.

"Kalau di Korea, dagingnya dimarinasi dulu baru dibakar. Kalau yakiniku, dibakar dulu baru dicelupkan ke saus, seperti soyu," katanya saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, awal pekan lalu.

Ia juga mengungkapkan orang Jepang baru mengonsumsi yakiniku setelah restorasi Meiji. Pasalnya, kepercayaan Shinto yang banyak dianut warga Jepang melarang memakan segala daging dari hewan berkaki empat.

"Jadi, kita hanya makan ikan bakar, nasi, miso soup," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cerita Sukiyaki

Yu menjelaskan makanan yang asli dari Jepang adalah sukiyaki. Makanan ini di Jepang memiliki dua jenis yang terbagi antara utara dan selatan. Kondisi geografis dua wilayah di negeri matahari terbit membuat yakiniku antara dua regional itu berbeda.

Di utara, kata Yu, daging yang digunakan sebagai bahan utama sukiyaki biasanya daging berkualitas biasa. Wilayah utara itu direpresentasikan dengan Tokyo.

"Kalau di Jepang, sisa kuahnya (sukiyaki) ditambahkan nasi, telur, dibuat jadi bubur," ujarnya.

Sementara, sukiyaki yang dibuat warga di selatan Jepang menggunakan daging berkualitas premium. Tak mengherankan mengingat wilayah Kansai, representasi selatan, terdapat peternakan sapi Kobe yang menghasilkan daging wagyu kualitas top dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.