Sukses

Jemaah Haji Meninggal di Madinah Bertambah 2 Jadi 4 Orang

Dua jemaah haji meninggal dunia saat berada di Kota Madinah. Kedua jemaah haji Indonesia yang meninggal itu yakni Lengen Delem Dussalam dan Ibnu Syahid Dasjil.

Liputan6.com, Madinah - Kabar duka kembali datang dari Tanah Suci. Dua jemaah haji meninggal dunia saat berada di Kota Madinah. Kedua jemaah haji Indonesia yang meninggal itu yakni Lengen Delem Dussalam dan Ibnu Syahid Dasjil.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag), Lengen Dalem Dussalam dilaporkan wafat pada Sabtu (27/5/2023) pukul 23.30. Almarhum tercatat berasal dari kloter 1 Embarkasi Surabaya (SUB-01).

Sedangkan Ibnu Syahid Dasjil dilaporkan wafat pada Minggu (28/5/2023) pukul 19.30. Almarhum tercatat berasal dari Kloter 2 Embarkasi Surabaya (SUB-02).

Dengan penambahan ini, maka total jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci kini berjumlah empat orang.

Sebelumnya, seorang jemaah haji yang tergabung dalam kloter 9 Embarkasi Surabaya (SUB-09) bernama Achmad Suhadak meninggal dunia tidak lama setelah mendarat di Bandara Madinah, Sabtu (27/5/2023) pagi waktu Arab Saudi (WAS).

"Satu jemaah haji meninggal dunia atas nama Achmad Suhadak, 54 tahun. Saat ini jenazah ada di rumah sakit Madinah," ujar Haryanto saat ditemui di Bandara AMAA Madinah.

Almarhum sempat mendapatkan penanganan medis oleh petugas di Bandara AMAA sesaat setelah pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV 5045 yang ditumpanginya mendarat di Madinah.

Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

Almarhum kemudian dilarikan ke Rumah Sakit di Madinah untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih intensif. Namun nyawanya tak tertolong. Suhadak dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

Istri almarhum, Sumarni binti Suwarno menuturkan, suaminya dalam kondisi sehat saat hendak berangkat ke Tanah Suci. Hasil pemeriksaan kesehatan sebelum pemberangkatan haji juga tidak menunjukkan gejala sakit.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ikhlas

Bahkan hingga turun dari pesawat, almarhum masih ikut membantu menurunkan koper kecil miliknya dan beberapa jemaah lainnya.

"Malah saya yang sempat kurang enak badan, semuanya dibantu sama bapak sampai turun dari pesawat. Bapak bawa koper dua sama punya saya," ujar Sumarni.

Usai melewati proses di imigrasi, Suhadak mendadak mengeluh sesak napas hingga harus mendapatkan penanganan medis di klinik bandara. Kondisi yang memburuk kemudian membuat dirinya dirujuk ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.

Sumarni mengaku sudah ikhlas ditinggal suaminya saat tengah memenuhi panggilan Allah di Tanah Suci. Ibu dua anak ini juga telah menyampaikan kabar duka tersebut ke Tanah Air.

"Keluarga sudah saya kabari. Insyaallah sudah ikhlas semua," ucap warga Kartini, Gresik, Jawa Timur ini.

Dua hari sebelumnya, jemaah haji asal Kabupaten Demak, Jawa Tengah juga dikabarkan meninggal dunia di Tanah Suci. Jemaah yang tergabung dalam Kloter 3 Embarkasi Solo (SOC-03) ini bernama Suprapto Tarlim Kertowijoyo.

Jemaah haji berusia 52 tahun ini meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung, Kamis (25/5/2023) pukul 04.00 WAS di Hotel Abraj Taba, Madinah.

 

3 dari 3 halaman

Dikuburkan di Pemakaman Baqi

Berdasarkan data SISKOHAT dan Certificate of Death (COD) yang dirilis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Suprapto beralamat di Kali sari RT 06/04 Kec Sayung Kab Demak Jawa Tengah.

Almarhum tiba di Madinah pada 24 Mei 2023, jam 20.40 waktu Arab Saudi (WAS). Almarhum sempat mendapatkan penanganan dan upaya pertolongan oleh tim emergency saat di pemondokan.

“Semoga jemaah yang meninggal diampuni segala kesalahannya, juga menjadi pengingat kepada kita, untuk selalu menjaga dan memperhatikan kesehatan,” ujar Kadaker Madinah Zaenal Muttaqin di Kantor Urusan Haji Indonesia, Madinah.

Terkait pemulasaran jenazah, Daker Madinah telah mengirim surat ke Muassasah Adilla, meminta agar almarhum dikuburkan di Pemakaman Baqi.

Istri almarhum, Soejantini mengungkapkan, suaminya sebelumnya sempat shalat lalu buang air di kamar mandi hotel.

"Kemudian teriak minta tolong. Setelah ditolong, dibaringkan di dalam kamar. Beliau meninggal sekitar pukul 03.30," kata Soejantini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini