Sukses

Pantauan Pasar: Harga Daging Ayam Stabil, Telur Masih Mahal

Harga daging ayam sudah stabil, sementara harga telur ayam masih tinggi di Pasar Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Jakarta Awal pekan ini, harga daging ayam di Pasar Pulo Gadung sudah stabil sejak sepekan lalu. Sebelumnya, harga daging ayam sempat menyentuh Rp 45 ribu per ekor pada liburan tahun baru lalu.

Saat ini harga daging ayam berukuran besar yaitu Rp 40 ribu per ekor, sedangkan ayam berukuran kecil seharga Rp 25 ribu per ekor.

"Sekarang harganya sudah stabil, ya lumayan turun dibanding pas tahun baru," ujar Ibu Jairah saat ditemui Liputan6.com di Pasar Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (14/1/2019).

Penurunan harga juga terjadi pada ayam hidup yaitu Rp 22 ribu per ekor, dari sebelumnya Rp 29 ribu per ekor pada saat pergantian tahun.

Berbeda dengan harga telur, berdasarkan Asep (29) salah satu pedagang telur di Pasar Pulo Gadung, saat ini harga telur masih tinggi yaitu mencapai Rp 26 ribu per kilogram (kg). Meskipun turun, tapi harga telur belum mencapai harga normal Rp 22 per kg.

Sementara itu, harga daging sapi saat ini cenderung stabil di level Rp 120 ribu per kg. "Harga daging masih normal, tidak ada perubahan" ujar Irwan (29).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Cabai Rawit Merah Berangsur Turun

Setelah sempat melonjak di akhir tahun, harga komoditas sayuran kembali turun di Pasar Pulo Gadung, Jakarta pada Senin (14/1/2019). Komoditas yang harganya turun antara lain bawang merah dan cabai rawit merah.

Dari pantauan Liputan6.com, harga cabai rawit merah turun hampir setengah harga. Dari awalnya Rp 80 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kg.

Demikian pula harga bawang merah turun menjadi Rp 25 ribu per kilogram (kg). "Baru turun kali ini, kemarin-kemarin mah naik. Ya baru 3 hari ini lah turun," ujar Larmi (52), pedagang di Pasar Pulo Gadung.

Namun khusus tomat, harganya justru naik hingga dua kali lipat dari Rp 8.000 per kg menjadi Rp 17 ribu per kg.

Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Hortikultura Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Yasid Taufik sebelumnya memastikan, selama ini pemerintah menjaga stabilitas pasokan dan permintaan, termasuk tidak melakukan impor cabai.

Kementan, kata dia, tidak merekomendasikan impor cabai, sebagaimana yang menjadi acuan impor dari pada Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).

"Iya benar, untuk cabai segar tidak ada impor. Sebab kita tidak mengeluarkan RIPH untuk cabai. Jadi dari mana dasarnya harga turun," katanya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini