Sukses

9 Sektor Saham Menghijau, IHSG Meroket 94,22 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu terjadi di tengah aksi jual investor asing dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ke posisi 14.400.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (19/12/2018), IHSG melonjak 94,22 poin atau 1,55 persen ke posisi 6.,176,09. Indeks saham LQ45 mendaki 2,05 persen ke posisi 990,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 231 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 166 saham melemah dan 125 saham diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.176,09 dan terendah 6.076,22. Ttransaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 419.496 kali dengan volume perdagangan 17,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,3 triliun.

Investor asing jual saham Rp 175,11 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.442.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perdagangan turun 0,10 persen. Sektor saham barang konsumsi menguat 2,82 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar naik 2,69 persen dan sektor saham manufaktur menanjak 2,43 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham TIRA naik 34,59 persen ke posisi Rp 179 per saham, saham SAFE melonjak 30,21 persen ke posisi Rp 250 per saham, dan saham GLOB menanjak 25 persen ke posisi Rp 440 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TRUS susut 14,29 persen ke posisi Rp 276 per saham, saham INRU merosot 12,50 persen ke posisi Rp 525 per saham, dan saham FILM tergelincir 9,62 persen ke posisi Rp 705 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,20 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,81 persen, indeks saham Thailand menanjak 0,66 persen.

Selain itu, indeks saham Singapura menguat 0,37 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,66 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,60 persen dan indeks saham Shanghai turun 1,05 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG menguat secara teknikal. Hal itu didorong dari prediksi Bank Indonesia (BI) yang diprediksi mempertahankan suku bunga acuan usai kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS).

"Hal ini bertujuan dalam rangka menjaga stabilitas rupiah dan tingkat stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional. Sejauh ini posisi pergerakan rupiah mengalami penguatan terhadap dolar AS," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, meredanya sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok juga pengaruhi IHSG. Ditambah kenaikan harga minyak dunia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat di Awal Sesi Perdagangan

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada awal perdagangan saham. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.365.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Selasa 18 Desember 2018, IHSG turun 5,57 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.076,29. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG berubah haluan dengan menguat 8,07 poin atau 0,13 persen ke level 6.090,36.

Sebanyak 105 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 37 saham melemah sehingga menahan penguatan ke level yang lebih besar. Di luar itu, 93 saham diam di tempat.

Di awal sesi perdagangan, IHSG sempat bergerak di posisi tertinggi 6.096,34 dan terendah 6.076,22. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.955 kali dengan volume perdagangan 163,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 153 miliar.

Investor asing jual saham Rp 27 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.365.

Sebagian besar sektor saham pembentuk IHSG menguat. Hanya ada satu sektor yang tertekan yaitu pertambangan yang menurun 0,09 persen.

Sektor saham industri dasar menguat 1,33 persen dan mencatatkan kenaikan terbesar. Sektor saham manufaktur melonjak 0,47 persen dan sektor saham kontruksi naik 0,51 persen.

Saham-saham yang tercatat menguat antara lain saham AGRS menanjak 22,38 persen ke posisi Rp 350 per saham, saham GLOB mendaki 10,80 persen ke posisi Rp 390 per saham, dan saham ABBA menguat 9,62 persen ke posisi Rp 113 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham FORU merosot 6,54 persen ke posisi Rp 100 per saham, saham PKPK turun 5,45 persen ke posisi Rp 104 per saham, dan saham OCAP tergelincir 5,41 persen ke posisi Rp 175 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG