Pimpin Hari Kesaktian Pancasila, Pj Gubernur Jateng Bahas Soal Demokrasi dan Ideologi

Menurutnya Kesaktian Pancasila diperingati untuk mengingatkan bahwa Indonesia pernah mengalami peristiwa kemanusiaan dalam mempertahankan ideologi negara Pancasila, hingga 7 pahlawan revolusi mengorbankan nyawa.

oleh stella maris diperbarui 01 Okt 2023, 15:29 WIB
Pimpin Hari Kesaktian Pancasila, Pj Gubernur Jateng Bahas Soal Demokrasi dan Ideologi/Istimewa.

Liputan6.com, Jateng Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Pj Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Nana Sudjana memimpin upacara di tingkat Provinsi Jawa Tengah, Minggu (1/10) di Halaman Kantor Gubernur. Mengangkat tema Pancasila Pemersatu Bangsa Indonesia Maju, Nana berpandangan tema tersebut sangat tepat diusung di masa tahun politik. 

Ditemui usai menjadi inspektur upacara, dia mengatakan, dalam setiap pesta demokrasi, perbedaan pilihan itu pasti ada. Setiap orang yang memiliki hak pilih, bebas menentukan pilihannya. Tetapi, dia mengingatkan agar persatuan dan kesatuan tetap menjadi yang utama. 

 

Pimpin Hari Kesaktian Pancasila, Pj Gubernur Jateng Bahas Soal Demokrasi dan Ideologi/Istimewa.

"Bahwa kita ada suatu kewajiban untuk setiap lima tahun sekali ya, di era demokrasi, kita memilih pemimpin bangsa Indonesia yang terbaik untuk memimpin 5 tahun ke depan. Sehingga, saya harapkan rasa kesatuan, boleh kita memilih ya, berbeda dalam memilih, tapi kita harapkan rasa kesatuan dan persatuan, kita utamakan, sehingga kita tidak terpolarisasi," katanya. 

Lebih lanjut Nana menuturkan, Kesaktian Pancasila diperingati untuk mengingatkan bahwa Indonesia pernah mengalami peristiwa kemanusiaan dalam mempertahankan ideologi negara Pancasila, hingga 7 pahlawan revolusi mengorbankan nyawa. Rongrongan itu akan terus ada. Maka, pihaknya berpesan agar Pancasila harus terus dirawat dan dijaga.

 

Pimpin Hari Kesaktian Pancasila, Pj Gubernur Jateng Bahas Soal Demokrasi dan Ideologi/Istimewa.

"Bahwa negara kita, negara yang terdiri dari ribuan pulau, kemudian terdiri dari agama, kemudian suku, ataupun ras serta golongan. Dengan lima sila ini, kami yakin bahwa negara kita ini, akan maju ke depan. Apalagi kita sudah menargetkan di tahun 2045, kita akan menjadi salah satu negara yang akan masuk di 5 besar negara maju di dunia," katanya. 

Selain itu Nana juga menjelaskan, para pendiri negara sudah membangun pondasi agar Indonesia berdiri kokoh, dengan dasar negara Pancasila. Seluruh sila Pancasila sudah mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia, yang sangat heterogen.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya