Sukses

5G Belum Merata, Mungkinkah Kecanggihan Snapdragon 855 Berkurang?

Melihat perkembangan 5G yang belum merata, apakah kehadiran Snapdragon 855 dapat dikatakan mubazir?

Liputan6.com, Jakarta - Qualcomm mengumumkan chipset perdananya yang mendukung jaringan 5G. Chipset bernama Snapdragon 855 tersebut diperkenalkan pada ajang Snapdragon Tech Summit 2018 di Maui, Hawaii, Amerika Serikat.

Lantas sebenarnya seperti apa koneksi 5G di Snapdragon 885? Berdasarkan penjelasan dari SVP & GM 4G/5G Qualcomm Technologies, Durga Malladi, Snapdragon 885 sebenarnya memiliki modem 5G terpisah yang mendukung mmWave dan sub-6.

"Chipset Snapdragon 885 didukung dengan konektivitas 4G multi-gigabit melalui modem LTE Snapdragon X24," tutur Malladi menjelaskan.

Sementara untuk mendukung 5G, ditambahkan pula modem 5G X50 yang terpisah. Maksudnya, Snapdragon 855 sendiri sebenarnya tidak serta merta mendukung 5G, melainkan perlu ditambahkan modem X50.

Dengan kondisi tersebut, tentu muncul pertanyaan apakah kehebatan Snapdragon 855 tanpa 5G akan berkurang?

Alasannya, seperti diketahui 5G saat ini belum dikembangkan di seluruh wilayah dan baru beberapa negara saja yang siap. Padahal, besar kemungkinan chipset ini akan menjadi pilihan utama smartphone premium yang akan rilis pada 2019.

Menjawab pertanyaan tersebut, Senior Director Product Marketing Qualcomm Technologies Mike Roberts, memastikan tidak ada perbedaan kemampuan antara Snapdragon 855 yang dibekali dengan modem 5G X50 atau tidak.

"Saya memastikan tidak ada fitur yang ditanggalkan, tapi dengan modem 5G jelas ada kemampuan yang ditingkatkan karena bandwith dan low latency yang dimilikinya," ujarnya saat berbicara pada awak media di ajang Snapdragon Tech Summit di Hawaii, Amerika Serikat, yang dihadiri pula oleh Tekno Liputan6.com.

Senada dengan Roberts, VP Product Management Qualcomm Technologies Kedar Kondap menyebut Qualcomm memang menyadari bahwa ada sejumlah wilayah menggunakan 4G sebagai jaringan utama. Karenanya, saat ini Snapdragon 855 didesain sebagai 5G-ready, sehingga ada opsi untuk tidak menggunakannya. 

"Kami menyadari bahwa masih ada wilayah yang menjadikan 4G sebagai jaringan utama. Namun, pada dasarnya Snapdragon 855 sudah terintegrasi modem 4G X24 yang sangat bertenaga karena mendukung gigabit-LTE," tuturnya.

Kondap juga memastikan kemampuan pemrosesan termasuk fitur bawaan yang dimiliki Snapdragon 855 masih tetap dirasakan, tidak tergantung keberadaan modem X50 5G atau tidak. 

"Terlepas dari jaringan 4G atau 5G yang ada, OEM dan pengguna sebenarnya masih dapat mendapatkan beragam fitur dan kemampuan Snapdragon 855, termasuk kemampuan kamera, Snapdragon Elite gaming, hingga pemindaian sidik jari berbasis 3D sonic," tuturnya mengakhiri pembicaraan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Snapdragon 855 Tawarkan Performa CPU 45 Persen Lebih Tinggi dari Pendahulunya

Snapdragon 855 juga hadir dengan dukungan Wi-Fi 6-ready dari Qualcomm. Chipset ini juga mendukung mmWave Wi-Fi memakai platform 802.11ay pertama di dunia yang disebut mampu meningkatkan kecepatan Wi-Fi hingga 10Gbps.

Dari sisi kinerja, chipset ini jelas tampil lebih gahar dari pendahulunya. Platform ini didukung oleh CPU Qualcomm Kryo 485 yang dibangun atas teknologi Arm Cortex.

"Snapdragon 855 hadir dengan CPU yang lebih cepat 45 persen dan GPU 20 persen dari generasi sebelumnya," tutur Senior Director Product Management Qualcomm Technologies, Travis Lanier.

3 dari 5 halaman

Prosesor Kecerdasan Buatan Khusus

Lebih lanjut Travis menuturkan, chipset ini juga sudah memiliki prosesor Hexagon yang didedikasikan khusus untuk keperluan kecerdasan buatan. Dengan dukungan Adreno, Kyro, dan prosesor Hexagon yang dapat bekerja bersamaan, Qualcomm menyebutnya sebagai 4th Gen AI Engine.

Sejumlah optimisasi jaringan dan kelas neural network juga tersedia untuk mendukung lonjakan pengalaman pengguna. Khususnya, untuk on device AI voice, kamera, gaming, dan XR, yang kebanyakan berasal dari rekanan software Qualcomm.

Beberapa rekanan yang sudah memanfaatkan teknologi anyar ini adalah AI Speech, AnyVision, iFlytek, Elevoc, dan Nalbi. Snapdragon 855 juga membawa asisten suara on-device yang lebih canggih memakai AI khusus untuk echo cancellation dan noise suppression.

4 dari 5 halaman

Qualcomm Geber Kemampuan Gaming di Snapdragon 855

Snapdragon 855 yang baru diperkenalkan juga menawarkan aspek gamingyang tidak kalah apik. Qualcomm menyertakan kemampuan khusus gim di chipset ini yang diberi nama Snapdragon Elite Gaming.

"Saat ini merupakan eranya gim mobile. Karenanya, Qualcomm Elite Gaming hadir di Snapdragon 855 untuk menawarkan pengalaman gaming terbaru," tutur Director Mobile Gaming & XR Product Marketing Qualcomm Technologies Inc Leilani DeLeon.

Secara garis besar, teknologi ini memungkinkan GPU Adreno 640 untuk melakukan physically based rendering (PBR). Dengan cara ini, performa saat bermain gim disebut dapat meningkat 20 persen.

Tidak hanya itu, gim dengan spesifikasi tinggi dijamin tetap berjalan mulus di Snapdragon 855. Sebab, chipset ini dibekali algoritma khusus yang dirancang untuk mengurangi dropped frames lebih dari 90 persen.

Snapdragon Elie Gaming juga menghadirkan pengalaman bermain gim yang lebih baik secara visual. Alasannya, teknologi ini mampu menampilkan complex cinematic color grading, depth of field, filmic tone-mapping, hingga HDR.

Ada pula peningkatan dari sisi latensi yang lebih rendah karena dukungan jaringan 5G, Wi-Fi berbasis 11ay 60GHz, hingga perbaikan algoritma untuk mengurangi latency di standar 802.11.

Beberapa fitur yang juga dibenamkan di Snapdragon Elite Gaming adalah game junk reducer, game anti-cheat extensions, game fast loader, game Q-sync, hingga keluaran ke TV hingga resolusi 4K.

5 dari 5 halaman

Kemampuan Kamera Snapdragon 855

Untuk mendukung kemampuan kamera, Snapdragon 855 menggabungkan beragam akselerasi perangat keras dari kemampuan computer vision (CV). Jadi, chipset ini menjadi yang pertama dengan CV-ISP untuk kemampuan fotografi dan videografi paling apik.

Salah satu keunggulannya adalah merekam video bokeh dengan resolusi 4K HDR 60fps. Qualcomm juga menghadirkan perekamanan video dengan HDR 10+.

Adapun untuk format penyimpanan, Qualcomm memakai file encoding HEIF. Format ini mampu mengurangi ukuran file hingga 50 persen sehingga penyimpanan dan pembagian konten dapat dilakukan lebih efisien.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.