Sukses

Royaltama Mulia Kontraktorindo Gandeng Atlas Resources Garap Fasilitas Pertambangan di Sumsel

Dalam perjanjian kerja sama ini, PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) akan mengoperasikan 1 unit CCP dengan kapasitas 650 tph, termasuk melaksanakan stockpile management, loading batu bara ke dumptruck serta lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) bekerja sama dengan PT Atlas Resources Tbk (ARII) melalui anak usaha PT Gorby Putra Utama (GPU). Kerja sama itu dalam rangka membangun dan mengoperasikan Coal Crushing Plant (CCP) dan fasilitas pertambangan pendukung lainnya serta memberikan jasa logistik batu bara di hulu.

ARII merupakan salah satu produsen batu bara di Indonesia yang memiliki lahan konsesi yang secara keseluruhan mencapai luas lebih dari 200 ribu Ha. Kegiatan eksplorasi maupun produksi batu bara dikoordinasikan melalui 6 hub salah satunya adalah Hub Mutara. Hub Mutara terdiri dari 5 lahan konsesi dengan total luas melebihi 41K Ha yang terletak di Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Hub ini telah memperoleh izin pembangunan jalan raya sepanjang 137 km yang akan menghubungkan Hub Mutara ke fasilitas Jetty Sriwijaya Bara Logistics (Jetty SBL) yang terletak di Sungai Lalang, Provinsi Sumatera Selatan. Pengelolaan Hub Mutara dilakukan oleh entitas anak usaha Perseroan salah satunya GPU yang memiliki lahan 4.395 Ha.

Dalam perjanjian kerja sama ini, Royaltama Mulia Kontraktorindo akan mengoperasikan 1 unit CCP dengan kapasitas 650 tph, termasuk melaksanakan stockpile management, loading batu bara ke dumptruck, serta pengadaan alat berat, termasuk maintenance CCP dan semua fasilitas tambang pendukung lainnya. Fasilitas CCP ini akan dibangun dengan investasi yang berasal dari Rantai Mulia Kencana dengan nilai investasi sebesar Rp 36 miliar.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penyelesaian Pembangunan CPP

Atas investasi tersebut, GPU akan membayar secara bertahap sesuai dengan jumlah produksi batu bara setiap bulannya, atau sebesar 200 ribu MT batu bara per bulan selama 60 bulan. Selain membayar investasi CCP, GPU juga akan membayar jasa pengoperasian dan maintenance yang diberikan oleh RMKO untuk menunjang kegiatan operasional pertambangan ARII melalui anak usahanya GPU setelah pembangunan CCP terealisasi.

Direktur Operasional Royaltama Mulia Kontraktorindo, William Saputra menyampaikan kerja sama ini merupakan implementasi strategi Perseroan untuk berkolaborasi dengan tambang-tambang potensial di Sumatera Selatan.

"Perseroan menargetkan akan menyelesaikan pembangunan CPP pada semester kedua tahun ini sehingga kerja sama ini sudah dapat memberikan kontribusi pada kinerja keuangan RMKO," kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (22/3/2024).

ARII memiliki cadangan terbukti 229,8 juta MT batu bara. Hub Mutara merupakan wilayah IUP yang memiliki kontribusi terbesar kedua dari total cadangan ARII. Dengan potensi tersebut, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional kedua belah pihak.

"Kerja sama ini juga akan meningkatkan kinerja keuangan grup dengan kolaborasi bersama Rantai Mulia Kencana dan PT RMK Energy Tbk (RMKE). Kami akan melanjutkan kolaborasi seperti ini ke depannya dengan memberikan solusi logistik yang terintegrasi kepada produsen tambang di Sumatera Selatan,” tambah William.

 

3 dari 5 halaman

Royaltama Mulia Kontraktorindo Incar Pendapatan Rp 300 Miliar pada 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) membidik pendapatan Rp 300 miliar dan laba bersih hingga Rp 40 miliar pada 2023. Target kinerja keuangan ini setelah Royaltama Mulia Kontraktorindo mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Pendapatan (target) Rp 300 miliar, laba bersih sekitar Rp 30 sampai Rp 40 miliar,dengan margin laba bersih sekitar 10 sampai 15 persen,” tutur Direktur Utama Royaltama Mulia Kontraktorindo Vincent Saputra dikutip dari Antara, Senin (31/7/2023).

Untuk mendorong kinerja itu, Vincent menuturkan, perseroan telah anggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 150 miliar-Rp 200 miliar pada 2023.

Ia mengatakan, mayoritas sumber dana belanja modal akan berasal dari kas internal dan pembiayaan dari perbankan. Sedangkan sisanya di bawah 10 persen diambil dari dana hasil IPO. “Hanya sebagian kecil belanja modal dari IPO, sebagian besar dari kas internal dan perbankan,” kata Vincent.

Vincent menambahkan, dana hasil IPO juga akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja. Di antaranya pembelian bahan bakar untuk kegiatan operasi alat-alat berat.

Selain itu, juga untuk pembelian pelumas, pembelian suku cadang alat-alat berat dan pemeliharaan alat berat, kendaraan dan mesin yang dimiliki oleh perseroan.

Di sisi lain, Direktur Keuangan RMKO, Nathania Pricilla Saputra menuturkan, perseroan meningkatkan pada 2022 sebesar 6,5 kali lipat dibandingkan 2021, dengan CAGR antara 2020-2022 sebesar 7,9 kali.

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk resmi mencatatkan saham perdana di pasar modal Indonesia dengan memperoleh dana sebesar Rp 112,5 miliar. Perseroan menawarkan sebanyak 250 juta saham biasa atas nama atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Adapun harga penawaran umum Rp 450 per saham.

 

4 dari 5 halaman

Harga Saham RMKO Terbang 24,44 Persen saat Perdagangan Perdana di BEI

Sebelumnya, PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) resmi tercatat sebagai emiten ke-52 pada perdagangan Senin, 31 Juli 2023. Lantas, bagaimana laju saham RMKO pada perdagangan perdana?

Mengutip data RTI, saham RMKO dibuka ke posisi Rp 560 per saham dari harga awal Rp 450. Harga saham RMKO berada di posisi Rp 560 per saham atau naik 24,44 persen pada pukul 9.10 WIB. 

Saham RMKO berada di level tertinggi Rp 560 dan terendah Rp 560 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.155 kali dengan volume perdagangan 6,18 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 3,46 miliar.

Melansir keterangan resminya, PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) secara resmi melaksanakan Pencatatan Saham Perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan saham RMKO. Dengan dimulainya perdagangan tersebut, Perseroan menjadi emiten ke-52 yang mencatatkan sahamnya pada 2023. 

Selama masa penawaran umum yang berlangsung selama tiga hari, Royaltama Mulia Kontraktorindo telah memperoleh sambutan yang luar biasa dan positif dari investor pasar modal. Pada masa penawaran telah terjadi oversubscribed sebanyak 166,02 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling).

 

5 dari 5 halaman

Alami Kelebihan Permintaan

Direktur Utama Royaltama Mulia Kontraktorindo, Vincent Saputra mengatakan Perseroan mencatatkan dan menawarkan sahamnya untuk bertransformasi dan melanjutkan pertumbuhannya di industri pertambangan tanah air dengan menciptakan pertumbuhan dan sinergi yang berkelanjutan serta memiliki tata kelola yang lebih baik dan profesional dalam menjalankan kegiatan usahanya. 

IPO ini dapat mendukung Perseroan untuk meningkatkan layanan jasa penunjang pertambangan dan logistik yang terintegrasi di Sumatera Selatan. Dengan terintegrasinya jasa logistik hulu ke hilir ini, kinerja grup dapat meningkat secara berkelanjutan.

“Saat ini, Perseroan masih fokus mendukung kinerja grup dengan menggarap tambang in-house milik anak usaha RMKE dan ke depannya juga akan menyediakan jasa pertambangan serta pengangkutan batubara dari tambang-tambang non-grup di Muara Enim dan Lahat. Dengan dibukanya hauling road yang ditargetkan selesai pada tahun ini, RMKO dapat meningkatkan pendapatan dari third parties secara signifikan," kata Vincent dalam keterangan resminya, Senin (31/7/2023).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini