Sukses

Berencana Akuisisi, BNI Kembangkan Bank Digital yang Fokus Nasabah UKM

BNI juga akan menjalin kemitraan strategis dengan mitra kuat dan berpengalaman dalam pengembangan teknologi keuangan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) telah mencapai kesepakatan awal untuk akuisisi baik yang akan dikembangkan menjadi bank digital. Bank digital itu akan fokus pada nasabah usaha kecil menengah (UKM).

"Kami telah mencapai kesepakatan awal untuk akuisisi bank yang memiliki ekosistem bisnis yang kuat untuk dikembangkan menjadi bank digital," ujar Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar saat paparan virtual BNI bertajuk paparan publik kuartal III 2021 pada Senin, (25/10/2021) dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com.

Ia menambahkan, BNI juga akan menjalin kemitraan strategis dengan mitra kuat dan berpengalaman dalam pengembangan teknologi keuangan. Ia mengatakan, teknologi menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan untuk pengelolaan bank digital.

Royke menyebutkan, BNI punya visi agar bank digital ini fokus pada nasabah UKM dengan biaya operasional yang murah. Selain itu juga melihat potensi besar agar UKM punya peran dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Akan tetapi, emiten berkode BBNI ini belum dapat menyampaikan detil mengenai bank yang akan diakuisisi dan dibuat menjadi bank digital.

"Untuk nama-nama pihak terkait, mohon maaf saya belum bisa sampaikan pada kesempatan ini,” kata dia.

Akan tetapi, Royke memastikan perkembangannya ke depan akan disampaikan informasi kepada publik. Hal ini sesuai dengan peraturan pasar modal dan regulasi pada institusi keuangan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masuk RBB 2021

Selain itu, Royke menambahkan, rencana pembangunan bank digital ini sudah masuk  Rencana Bisnis Bank (RBB) pada 2021. Hal ini  termasuk penganggaran dana yang dibutuhkan untuk akuisisi.

“Target IBL-nya adalah BUKU 1, BUKU 2, berdasarkan klasifikasi bank sebelumnya yang BUKU 1 dan BUKU 2. Ini berarti modal intinya tidak lebih dari Rp 3 triliun,” kata dia.

Ia menambahkan, proses akuisisi akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku dan valuasi wajar.

“Kami akan pastikan memiliki valuasi yang wajar,” ujar dia.

Royke menuturkan, BNI punya kecukupan modal yang kuat untuk ekspansi secara organik maupun non-organik. Rencana akuisisi itu juga tidak akan berdampak signifikan terhadap permodalan BNI. Hal itu karena serangkaian aksi korporasi antara lain peningkatan modal termasuk penerbitan additional Tier-1.

 

Reporter: Natasha Khairunisa A.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.